Puasa intermiten atau intermittent fasting adalah makan dan berpuasa selama rentang waktu tertentu.
Jika kita mengikuti pola makan seperti ini, Patton mengatakan bahwa tidak masalah untuk mengonsumsi karbohidrat selama periode tersebut, bahkan jika tujuannya adalah menurunkan berat badan atau jika kita menderita diabetes atau pradiabetes.
"Tapi, selama delapan jam itu, cobalah untuk mengontrol jumlah total karbohidrat yang kita makan," sarannya.
Baca juga: Jenis Karbohidrat yang Berbahaya bagi Kesehatan Jantung
Menurut Patton, mengikuti metode piring adalah cara mudah untuk memastikan kita makan karbohidrat dalam jumlah yang tepat.
Mulailah dengan piring kecil. Isi setengahnya dengan sayuran, seperempatnya dengan protein dan seperempatnya lagi dengan karbohidrat.
Jika kita seorang atlet atau aktif secara fisik, membagi piring menjadi tiga bagian dapat membuat kita lebih berenergi.
Namun, Patton merekomendasikan untuk menjaga keseimbangan makronutrien di setiap waktu makan.
"Tubuh kita hanya dapat menyerap begitu banyak protein sekaligus. Tubuh akan memproses bahan bakar dengan lebih efisien dalam dosis yang lebih kecil dan lebih sering," katanya.
"Jadi, tetaplah konsisten sepanjang hari. Makanlah tiga kali sehari dan dua sampai tiga kali camilan," ujar dia.
Jika kebiasaan makan karbohidrat kita tidak sesuai dengan yang kita inginkan, Patton mengatakan, tips berikut ini dapat membantu kita menuju pola makan yang seimbang.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Sugar Crash Setelah Makan Karbohidrat
Beberapa aplikasi dapat menunjukkan berapa persentase total kalori dari karbohidrat.
"Aplikasi-aplikasi ini biasanya memberikan representasi visual, seperti grafik pai, untuk setiap makanan. Dengan begitu, kita dapat melacak konsumsi karbohidrat dengan lebih baik," kata Patton.
Gaya makan orang Eropa cenderung mengonsumsi makanan terbesar saat makan siang.
Alih-alih menjadikan makan malam sebagai makanan terbesar, maka kita bisa menjadikan makan malam sebagai makanan ringan saja.
Baca juga: Apakah Quinoa Cocok Dikonsumsi Pelaku Diet Rendah Karbohidrat?
"Jika kita menjadikan makan malam sebagai makanan terbesar, cobalah untuk mengonsumsi protein, sayuran, dan porsi karbohidrat yang lebih kecil," saran Patton.
Kemudian, kemas sisa makanan tersebut untuk makan siang keesokan harinya dan makanlah protein maupun sayuran dengan porsi karbohidrat yang lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.