KOMPAS.com - Sebagian besar dari kita pasti pernah kesulitan tidur karena pikiran yang bercabang atau juga dikenal sebagai racing thoughts.
Bila dibiarkan berlarut-larut, pikiran bercabang bisa menimbulkan berbagai macam gangguan psikologis, mulai dari overthinking hingga kecemasan (anxiety).
Untuk itu, kita perlu mengenali apa saja penyebab pikiran yang bercabang dan bagaimana cara mengatasinya agar kita bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik di malam hari.
Spesialis pengobatan tidur perilaku, Michelle Drerup, PsyD, DBSM, menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini, ebagai berikut.
Melamun sebelum tidur bisa menjadi hal yang menenangkan dan normal untuk dilakukan.
Baca juga: 3 Alasan Kecemasan Bisa Jadi Penyebab Kesemutan
Namun, ini juga bisa menyebabkan pikiran kita bercabang dan berujung pada overthinking.
"Kita memiliki keberuntungan karena memiliki tubuh dengan koneksi pikiran-tubuh yang kuat," kata Michelle.
"Sayangnya, bagi kebanyakan orang yang mendapati diri mereka terjaga saat berbaring di tempat tidur, pikiran mereka tidak selalu positif."
"Jadi, ketika pikiran kita stres, tubuh kita merespons dengan cara yang sama dan sistem fight-or-flight kita pun mulai diaktifkan," jelas dia.
Seiring berjalannya waktu, kecenderungan untuk merenung di tempat tidur ini akan semakin kuat seperti sebuah lingkaran setan.
Kemudian, otak menjadi terkondisikan untuk khawatir ketika kita berbaring di malam hari.
"Tempat tidur itu sendiri menjadi terkait dengan kekhawatiran dan kecemasan," ungkapnya.
Sebuah minggu yang penuh tekanan di depan, misalnya, dapat membuat kita memiliki lebih banyak pikiran di otak sebelum tidur.
Baca juga: Duh, Mencium Bau Ketiak Orang Lain Kini Dijadikan Terapi Kecemasan
Tetapi, jika kita menemukan hal ini terjadi pada kita beberapa malam berturut-turut, bahkan ketika kita tidak merasa stres tentang apa pun, itu mungkin merupakan masalah yang ingin kita tangani.
Pikiran yang bercabang juga biasanya terlihat berbeda untuk setiap orang, tetapi dapat mencakup hal-hal seperti:
• Pikiran yang berbeda datang dan pergi dengan cepat tanpa jeda.
• Merasa pikiran berpindah-pindah dengan cepat dari berbagai topik, pemikiran, dan skenario.
• Mengalami berbagai skenario "bagaimana jika" di kepala.
• Membayangkan skenario tertentu untuk hari berikutnya atau minggu berikutnya secara berulang-ulang di kepala.
• Kekhawatiran disertai dengan gejala fisik seperti detak jantung yang semakin cepat, napas yang cepat, berkeringat, atau sesak di dada.
Untungnya, ada beberapa cara untuk menghentikan pikiran yang bercabang di malam hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.