Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Pikiran Bercabang yang Bikin Susah Tidur di Malam Hari

Kompas.com - 29/03/2023, 07:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Relaksasi otot progresif telah terbukti menjadi cara yang baik untuk membantu mengendurkan efek stres pada tubuh.

Mirip dengan pemindaian tubuh, relaksasi otot progresif melibatkan hal-hal seperti menutup mata dan fokus pada bagian tubuh tertentu dengan menegangkan dan mengendurkan area yang berbeda dari jari kaki hingga bahu.

Dan karena ini adalah latihan yang dapat kita lakukan di mana saja kapan saja, maka kita bisa menjadikannya sebagai rutinitas waktu tidur yang sempurna untuk membantu menenangkan tubuh maupun pikiran yang sedang kacau.

• Membatasi waktu layar waktu sebelum tidur

Tidak mengherankan bila melihat layar sebelum waktu tidur benar-benar dapat memicu atau memperburuk pikiran kita yang bercabang.

Memang tidak mudah untuk melepaskan gadget atau ponsel sebelum tidur, tetapi kita bisa memulainya dengan membuat batasan setengah jam hingga satu jam sebelum tidur tanpa layar.

Selama waktu itu, cobalah dan hindari semua jenis waktu layar untuk menenangkan pikiran.

Menurut Michelle, memiliki waktu layar yang berlebihan cenderung terlalu merangsang otak dan cahaya yang dipancarkan layar menunda pelepasan melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun.

"Memiliki periode 30-60 menit yang didedikasikan untuk bersantai dan terlepas dari gadget berfungsi sebagai isyarat bagi otak bahwa kita akan segera tidur dan membuat kita lebih mudah tertidur," jelas dia.

Baca juga: Terapi Seni, Cara Mindfulness untuk Mengurangi Kecemasan dan Stres

• Berkonsultasi dengan dokter

Dalam beberapa kasus, kecemasan dan kekhawatiran yang berulang sebelum tidur juga bisa menjadi tanda gangguan yang berbahaya.

Terutama, jika kita mendapati diri kehilangan jam tidur setiap malam, atau merasa lelah di siang hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa pikiran kita yang bercabang mulai memengaruhi fungsi kita sehari-hari.

Jika kita tidak menemukan kelegaan dari masalah tersebut setelah perubahan gaya hidup atau teknik relaksasi, menemui dokter mungkin merupakan langkah selanjutnya.

Dokter biasanya akan menyarankan obat-obatan tertentu yang dikombinasikan dengan terapi untuk membantu mengatasi kecemasan kita sebelum tidur.

Beberapa obat umum yang mungkin direkomendasikan meliputi:

- Antidepresan: Antidepresan tertentu bisa efektif dalam mengobati kecemasan dan pikiran yang bercabang.

Baca juga: Musik untuk Menurunkan Kecemasan dan Stres Menurut Studi

- Antihistamin: Beberapa antihistamin yang dijual bebas memiliki efek menenangkan dan dapat digunakan untuk membantu tidur.

Namun, obat ini tidak secara khusus dirancang untuk mengobati kecemasan dan mungkin tidak bekerja untuk semua orang.

Manusia diketahui mengalami sekitar 50.000 pikiran per hari. Jadi, wajar jika sesekali kita mengalami kecemasan dan juga pikiran yang bercabang.

Namun bagi sebagian orang, hal ini mungkin mulai terasa sulit dikendalikan.

Apabila kita mengalami pikiran yang bercabang sebelum tidur, itu mungkin merupakan tanda dari pemicu stres tertentu yang memengaruhi hidup kita.

Tetapi jika terus-menerus, ada baiknya menghubungi penyedia layanan kesehatan atau dokter untuk mempelajari lebih lanjut tentang opsi yang tepat untuk mengesampingkan pikiran yang mengganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com