Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 08:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tetapi menurut dokter Burguera, penurunan berat badan tidak akan bertahan lama ketika kita tidak bisa meningkatkan aktivitas fisik secara signifikan.

Karena itu, saat menjalani diet tinggi protein agar hasil penurunan berat badan bisa berdampak jangka panjang, seseorang perlu melakukan aktivitas olahraga yang konsisten.

3. Puasa intermiten

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten bisa membantu menurunkan berat badan.

Pada saat melakukannya, orang-orang mengubah pola makan mereka di jam-jam tertentu sehingga asupan kalori yang dikonsumsi cenderung sedikit.

Melalui diet yang satu ini, tingkat metabolisme diubah menjadi kondisi basa, artinya jumlah energi yang dibakar tubuh akan lebih optimal dalam keadaan tidak mengonsumsi makanan apapun.

Bahkan dalam keadaan istirahat pun begitu, metabolisme pembakaran lemak tetap bekerja meskipun sedikit demi sedikit.

Dalam hal ini, dokter Burguera mengatakan puasa intermiten termasuk diet terbaik dalam penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Jumlah kalori yang dibakar pun akan lebih banyak, serta membantu mengurangi resistensi insulin pada pasien diabetes tipe 2. 

Tapi untuk efektivitasnya secara general diet ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya secara ilmiah. Sebab kemungkinan tidak semua orang bisa melakukan puasa intermiten. 

Baca juga: Berbagai Macam Diet yang Cocok untuk Penderita Eksim 

Diet terbaik untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang

Pada dasarnya, menurunkan berat badan membutuhkan kombinasi usaha yang keras dan konsisten agar hasilnya optimal. 

Semua itu bisa dimulai dengan memperkuat niat dan tujuan, serta melakukan sejumlah strategi yang terbaik dalam memangkas lemak secara jangka panjang.

Berikut beberapa diet yang perlu dikombinasikan agar hasil penurunan berat badan lebih efektif, seperti disampaikan Dr. Burguera.

  1. Pertimbangkan untuk melakukan diet keto selama dua hingga tiga bulan, lalu perkenalkan diet Mediterania.
  2. Makan perlahan, dan perbanyak minum air putih.
  3. Tingkatkan tingkat aktivitas fisik alias olahraga.
  4. Tidur 6-7 jam setiap malam.
  5. Belajar mengelola stres, dan dapatkan bantuan medis dalam mengelola depresi.
  6. Pertimbangkan untuk menemui ahli gizi atau psikolog jika kesulitan melakukan diet.
  7. Jika nafsu makan tidak terkendali, tanyakan kepada dokter tentang obat penurun berat badan yang sudah teruji aman.
  8. Pertimbangkan juga kelompok, komunitas hingga support system saat melakukan diet  agar hasilnya konsisten.

Baca juga: Manfaat Diet Mediterania, Bantu Turunkan Risiko Demensia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com