Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 16:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Tujuan seseorang melakukan diet tentu bisa berbeda-beda. Ada yang sekadar ingin merasa lebih baik, menurunkan berat badan, hingga panjang umur.

Nah, bagi yang ingin panjang umur, ada beberapa jenis diet yang bisa diikuti, seperti Alternate Mediterranean Diet, Dietary Guidelines for Americans (MyPlate), Healthful Plant-Based Diet Index, dan Alternate Healthy Eating Index atau Harvard Diet.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Internal Medicine, tim peneliti rupanya menemukan, orang-orang yang menjalankan salah satu dari diet di atas akan meningkatkan keemungkinan untuk hidup lebih lama sebanyak 20 persen.

Selain itu, diet di atas juga dapat menurunkan risiko kanker, masalah pernapasan, dan penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Tips Diet Sehat Saat Puasa tapi Tetap Ampuh Menurunkan Berat Badan

Harvard diet

Kendati demikian, tim peneliti studi tersebut rupanya tertarik dengan salah satu jenis diet, yaitu Harvard Diet.

Dikutip dari Healthline, Harvard Diet merupakan sebuah program diet yang mirip dengan program MyPlate, meski ada beberapa perbedaan.

“Keduanya merekomendasikan bahwa 1/2 piring atau porsi makanan harus terdiri dari sayuran dan buah-buahan, 1/4 dari whole grain, dan 1/4 dari protein. Hampir identik."

Demikian ujar Samantha Coogan, Direktur program di Didactic Program di Nutrition & Dietetics di University of Nevada, Las Vegas.

Perbedaannya, Harvard Diet menyarankan agar jumlah sayuran lebih banyak dari buah, sementara MyPlate tidak begitu.

Selain itu, rekomendasi konsumsi lemak dan produk susunya pun berbeda.

MyPlate merekomendasikan konsumsi produk susu setiap kali makan.

Sementara Harvard Diet menyarankan untuk mengganti produk susu dengan minuman seperti air, kopi, atau teh.

Baca juga: 15 Makanan yang Harus Dijauhi dalam Diet Sehat

Menurut Coogan, ini disebabkan karena tim peneliti di Harvard menemukan adanya intoleransi laktosa di Amerika Serikat.

Selain itu, tim peneliti juga menyarankan untuk menghindari minuman dengan gula, dan membatasi konsumsi susu serta produk turunannya menjadi 1-2 porsi per harinya.

Kendati demikian, Coogan mengatakan, MyPlate juga memiliki informasi terkait sumber kalsium bagi mereka yang intoleransi laktosa, hanya saja, saran penyajiannya yang berbeda.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com