KOMPAS.com - Sebagai organ terbesar dan ‘jembatan’ interaksi tubuh dengan dunia luar, kulit tentunya memerlukan perawatan agar dapat bekerja secara maksimal.
Tak mengherankan bila kini pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk body care dengan berbagai klaim terbaik dan menyehatkan.
Sayangnya, tidak semua produk body care yang kita jumpai bebas dari bahan kimia berbahaya. Oleh sebab itu, sebagai konsumen pun kita dituntut untuk lebih waspada agar efek buruknya tidak sampai menimpa kulit.
Baca juga: Seberapa Berbahaya Bahaya Bahan Kimia dalam Sampo dan Kosmetik
Kira-kira, apa saja bahan kimia berbahaya yang acap masuk ke dalam komposisi body care? Berikut beberapa di antaranya:
Phthalates merupakan wewangian buatan. Zat kimia ini banyak ditemukan pada sampo, sabun cair, lotion, hingga produk pembersih rumah.
Phthalates berpotensi membahayakan ibu hamil hingga proses tumbuh kembang ataupun keselamatan janin. Bahkan, phthalates yang masuk ke dalam tubuh ibu juga dapat tercampur dengan asi dan mengancam kesehatan bayinya.
Karenanya sebisa mungkin hindari produk yang hanya mencantumkan tulisan bahan “pewangi” atau “fragrance” pada kemasannya tanpa keterangan jelas. Pasalnya, terdapat kemungkinan bila produk tersebut mengandung phthalates.
Triclosan adalah zat kimia yang bertugas membunuh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Umumnya, triclosan dapat ditemukan pada produk pembersih tubuh seperti sabun, pasta gigi, hingga deterjen.
Sayang, manfaat tersebut diiringi oleh potensi timbulnya penyakit macam alergi, asma dan eksim. Bahkan, penggunaan triclosan secara rutin dan berlebih bisa meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bermutasi menjadi lebih kuat.
Baca juga: Pakar Ingatkan Bahaya Triclosan dalam Pasta Gigi terhadap Usus
Paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada produk. Biasanya, kandungan paraben ditemukan pada berbagai macam produk kosmetik dan pembersih kulit.
Adapun, penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben berpotensi menimbulkan reaksi seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri ataupun terbakar. Bahkan, terdapat dugaan kalau paraben dapat memicu kanker.
Baca juga: Mengapa Banyak Produk Kosmetik Membatasi Penggunaan Paraben?
Sama seperti paraben, formaldehyde atau formalin adalah senyawa yang acap digunakan sebagai pengawet pada produk skincare dan kosmetik. Biasanya, kandungan formaldehyde dapat ditemukan pada cat kuku, make-up, lotion hingga deodoran.
Di sisi lain, paparan formalydehyde bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup.
Tak berhenti sampai di situ, formaldehyde juga dikategorikan oleh The International Agency for Research on Cancer sebagai carcinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Baca juga: Waspadai, Bahaya Polusi Formalin di dalam Rumah
Tidak semua alkohol termasuk dalam kategori ‘jahat’. Dalam hal ini, beberapa jenis alkohol yang patut diwaspadai adalah methanol, isopropyl, propanol dan benzyl.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.