Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ucapan Wajib Dihindari pada Rekan Kerja yang Selesai Cuti Melahirkan

Kompas.com - 30/03/2023, 09:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

Bagi sebagian orangtua, meninggalkan anak di rumah apalagi masih berusia beberapa bulan bukanlah hal mudah untuk dilakukan.

Ada banyak alasan yang mungkin kita tidak memahami apa membuat mereka harus kembali bekerja, entah karena kewajibannya berkarier, rasa tanggung jawab akan pekerjaan atau bahkan jadi keharusan atau terpaksa karena harus memenuhi kebutuhan finansial.

Pertanyaan seperti ini sudah seharusnya tidak kita ucapkan kepada para ibu yang baru bekerja setelah cuti melahirkan.

Baca juga: 6 Negara Ramah Orangtua Pekerja, Tawarkan Cuti Melahirkan Panjang 

3. "Saya terkejut kamu kembali bekerja"

Ini adalah pertanyaan yang bisa dianggap sebagai "pernyataan memojokkan" bagi ibu baru yang baru saja melahirkan dan mulai kembali bekerja.

Pertanyaan itu sangat sulit ditafsirkan dengan nada positif. Para ibu baru bisa saja merasa dihakimi akibat pertanyaan itu.

Beberapa komentar lain terkait yang pertanyaan yang menyertakan ekspresi seperti kaget, atau wow dapat membuatnya merasa bersalah.

Pasalnya hal itu bisa bermakna "seharusnya para ibu tidak usah kembali bekerja dan lebih baik mengurus anak di rumah".

4. "Kamu terlihat kelelahan" atau "kamu tampak hebat" 

Komentar tentang penampilan bisa membawa penilaian implisit tentang bagaimana penampilan yang "seharusnya" pada wanita karier.

"Kamu terlihat melelahkan" misalnya, komentar seperti ini bisa terdengar seperti dia telah melewati masa sulit dan harus kembali bekerja untuk mencukupi kebutuhannya.

Pada dasarnya, orangtua mana pun pasti akan merasa kelelahan mengurus bayi, apalagi jika itu adalah pengalaman pertama.

Daripada mengomentari dengan ucapan tidak penting dan menyakitkan, lebih baik tawarkan padanya bantuan apa yang bisa kita lakukan untuk meringankan pekerjaannya selepas cuti melahirkan.

5. "Kami benar-benar kewalahan saat kamu cuti"

Kata-kata seperti itu sangatlah sensitif dan tidak enak didengar di telinga mereka yang baru saja cuti melahirkan.

Seolah-olah hal itu membuatnya merasa terpojok karena cuti melahirkan terasa jadi keputusan salah dan membuat seluruh rekan satu tim kewalahan dalam menuntaskan pekerjaan.

Tidak cuma mulut kita yang harus dijaga, tapi bagaimana manajemen mengambil sikap untuk mengisi kekosongan tim juga memainkan peran penting agar tidak terjadi kegagalan operasional.

Pasalnya ketika tidak ada manajemen yang baik, sudah pasti tim yang lain akan merasa kewalahan saat ada orang dalam timnya tidak masuk karena cuti liburan atau cuti melahirkan.

Bukan tidak mungkin akibat kewalahan itu rekan kerja yang lain akan menaruh dendam pada mereka yang membuat kekacauan dalam ritme kerja di perusahaan tersebut.

Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan Normal dalam Kondisi Tidur Siang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com