Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Mudah Mengatur Energi agar Hidup Terasa Lebih Bahagia

Kompas.com - 31/03/2023, 05:14 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Mengatur energi dalam aktivitas sehari-hari bisa menjadi kunci sukses untuk memiliki kehidupan yang lebih bahagia.

Sarah Sarkis, seorang psikolog dan direktur psikologi kinerja dari Exos, perusahaan bina kerja yang berbasis di Pheonix, Amerika Serikat, energi yang kita miliki dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental.

Dia menggambarkan bahwa energi itu mirip seperti "gaji bulanan", yang mana kita harus menghemat penggunaannya agar kita punya cadangan uang demi kehidupan di masa mendatang.

"Energi seperti halnya uang, terbatas. Kita memiliki pengeluaran dan pemasukan. Setiap kali kita melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan mental atau fisik, itu digambarkan sebagai pemasukan."

"Tetapi jika kita menggunakannya untuk melakukan aktivitas merugikan, hal-hal yang membuang waktu, itu sama saja dengan membuang energi," kata Sarkis, seperti dilansir CNBC.

Kata Sarkis, banyak orang merasa tidak bahagia dan merasa kewalahan setiap harinya karena keseringan buang-buang energi.

Maka dari itu, manajemen energi yang baik bisa membuat hidup merasa lebih baik dan bahagia.

Lantas bagaimana caranya mengatur energi biar tidak ada energi yang terbuang sia-sia? Berikut tips yang disarankan Sarkis.

Baca juga: Finlandia Tawarkan Kursus Kebahagiaan Gratis Selama 10 Hari, Tertarik? 

Tips mengatur energi untuk hidup lebih bahagia

Ilustrasi meditasibenzoix/ Freepik Ilustrasi meditasi

Cara terbaik untuk membuat hidup terasa lebih bahagia adalah mengatur energi menggunakan pola " mengatur anggaran".

Metodenya, kata Sarkis mirip seperti mengatur keuangan atau gaji bulanan kita. Berikut beberapa tips untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia.

1. Melacak semua rutinitas

Melacak rutinitas yang biasanya kita lakukan dapat membantu kita mengetahui aktivitas apa saja membuat kita mendapatkan atau menghabiskan energi dengan percuma.

Siapa tahu banyak dari agenda rutin kita yang ternyata kegiatan itu hanya membuang-buang energi saja.

Mungkin melacak semua rutinitas yang biasa kita lakukan ini bisa memakan waktu satu sampai tiga hari.

Catat semua kebiasaan kita mulai dari bangun tidur, membagi waktu bekerja, kehidupan sosial, kehidupan bermedia sosial sampai tidur atau istirahat di malam hari.

Kemudian catat bagaimana dan di mana kita menghabiskan sebagian besar energi dan perhatian kita.

2. Kategorikan setiap tindakan sebagai "buang-buang energi" dan "mendapatkan energi"

Membagi atas dua kategori energi juga dapat membantu kita mengidentifikasi aktivitas apa saja yang ternyata hanya membuang-buang energi kita.

Aktivitas yang mendapatkan energi (kredit) misalnya hal-hal yang membuat kita merasa lebih baik seperti istirahat, bersosialisasi, fokus bekerja dan lain sebagainya.

Sementara aktivitas yang hanya membuang-buang waktu (debit) itu mencakup scrolling di media sosial, rebahan tidak jelas, mengecek e-commerce dan lain sebagainya.

Baca juga: Laporan Kebahagiaan Dunia 2023 Dirilis, Finlandia Teratas, Indonesia? 

Ilustrasi hobi menulis jurnal untuk mengatur energi demi mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia.Unsplash Ilustrasi hobi menulis jurnal untuk mengatur energi demi mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia.

3. Identifikasi pola energi kita

Setelah memilah atau mengaudit ke mana energi kita terbuang atau terhimpun, kita bisa mengidentifikasi polanya.

Misalnya apakah kita terlalu menghabiskan banyak waktu untuk sekadar leyeh-leyeh di depan ponsel?

Apakah waktu istirahat kita sudah maksimal? Atau ada pola lain di rutinitas yang ternyata menyabotase diri kita semisal kerja lembur setiap hari gara-gara kita kewalahan mengatur waktu?

Paling tidak di tahap ini kita sudah bisa menyadari ke mana energi kita terbuang setiap harinya. 

4. Lakukan perubahan

Sebetulnya mengatur ke mana energi kita terbuang dapat disesuaikan dengan tingkat kesibukan kita saat bekerja.

Namun ketika ada pola buang-buang energi lebih banyak daripada kita menghimpunnya, lebih baik lakukan perubahan sekarang juga.

Pasalnya membuang-buang energi itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental kita.

Dampaknya bisa membuat kita tidak produktif, kecemasan hingga berdampak buruk bagi kesehatan fisik seperti kelelahan.

Bisa juga mengembangkan rencana untuk pemulihan energi dengan melakukan hobi baru yang membuat kita produktif dan mengubah kita menjadi pribadi yang lebih positif.

Seperti latihan meditasi, yoga, menulis jurnal atau sekadar jalan-jalan di luar ruangan untuk sekadar istirahat singkat melepaskan penat.

Jika kita kesulitan mengatur itu semua, mungkin saja diperlukan konsultasi ke psikolog untuk mengelola tingkat energi kita demi mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia.

Baca juga: Berapa Lama Meditasi untuk Dapatkan Manfaat bagi Otak dan Tubuh? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com