Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Bisa Bantu Atasi Gejala Depresi, Ini 4 Alasannya

Kompas.com - 02/04/2023, 16:55 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa telah terbukti memiliki manfaat yang baik dalam menjaga kesehatan fisik dan juga mental.

Meski ada yang beranggapan bahwa saat puasa tubuh jadi rentan mengalami perubahan suasana hati, namun sejumlah penelitian mengatakan bahwa puasa dapat membantu mengatasi gejala depresi.

Salah satu risetnya dibuktikan pada studi di tahun 2021 yang melaporkan orang yang berpuasa memiliki skor kecemasan dan depresi yang lebih rendah daripada yang tidak berpuasa.

Baca juga: Puasa Jadi Momen Orangtua Bangun Kedekatan dan Mental pada Anak 

Manfaat puasa untuk mengatasi gejala depresi

Ilustrasi puasaShutterstock/Adi purnatama Ilustrasi puasa

Para peneliti semakin tertarik bagaimana berbagai jenis puasa bisa memengaruhi mood, pikiran hingga menjaga kesehatan mental seseorang.

Hal ini termasuk di antaranya puasa intermiten, puasa Ramadhan, puasa dua minggu sekali hingga hanya mencukupi kalori harian 25 persen dalam sehari.

Berdasarkan semua jenis puasa tersebut, secara umum puasa dapat meredakan gejala depresi dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut, seperti dilansir dari laman Psychcentral.

1. Pengendalian berat badan

Para peneliti telah menemukan bahwa ada keterkaitan antara obesitas dan depresi.

Dalam hal ini, sebagian orang merasa puasa dapat membantu mengatasi gejala depresinya karena bermanfaat dan mendukung penurunan berat badan.

2. Perubahan metabolisme

Tidak makan dan minum selama beberapa jam dapat membuat tubuh mengubah metabolismenya beralih memecah glukosa menjadi keton.

Hal ini bisa merangsang efek anti-inflamasi dan antioksidan yang pada gilirannya bisa membantu tubuh melawan stres.

Selain itu, pada studi di tahun 2022 efek puasa terhadap metabolisme tubuh juga berdampak pada beberapa kondisi tubuh yang lain.

Seperti peningkatan keton dalam darah, kadar gula darah menurun, hingga meningkatkan mikrobiota usus dengan mengurangi tingkat peradangan dan melancarkan sistem pencernaan.

Mungkin sudah jadi rahasia umum juga bahwa dengan memiliki sistem pencernaan yang sehat, maka hal itu juga dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan suasana hati.

Baca juga: Pahami, Manfaat Puasa untuk Kesehatan Fisik dan Mental 

3. Pembatasan kalori dan pengurangan gejala stres

Puasa khususnya puasa intermiten juga sering dikombinasikan dengan membatasi asupan kalori harian.

Pada penelitian di tahun 2021 menemukan bahwa pembatasan kalori dan puasa intermiten ini dapat bermanfaat dalam mengobati depresi.

Ini dikarenakan pada tubuh ada kemungkinan perubahan kadar asam lemak dan neurotransmiter ketika kita mengurangi kalori.

Bersamaan dengan itu efek metaboliknya adalah bisa membantu mengurangi tingkat stres dan gejala depresi.

4. Hubungan dengan keyakinan

Minum obat saat puasa bisa dilakukan ketika sahur, berbuka, dan menjelang tidur.SHUTTERSTOCK Minum obat saat puasa bisa dilakukan ketika sahur, berbuka, dan menjelang tidur.
Para peneliti percaya bahwa manfaat puasa dalam mengatasi gejala depresi juga berkaitan dengan keyakinan atau agama (saat menjalani ibadah puasa Ramadhan), yang efeknya dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis.

Menurut penelitian pada tahun 2020 di kalangan siswa muslim, mereka yang menjalani ibadah puasa Ramadhan dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan fisik secara keseluruhan, penerimaan diri, hubungan dan lingkungan positif hingga pengembangan diri.

Puasa juga erat kaitannya dengan pengendalian emosi, termasuk dalam mengendalikan nafsu makan.

Dampaknya, berpuasa dapat melatih dan memberikan pelajaran untuk bisa mengendalikan diri agar terhindar dari gejala depresi.

Baca juga: 5 Tips Mengatasi Kecemasan dan Depresi bagi Penderita Eksim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com