KOMPAS.com - Perayaan Idul Fitri identik dengan berkumpul bersama keluarga besar.
Momen silaturahmi ini biasanya amat dinantikan setelah sekian lama tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing.
Namun tak jarang, silaturahmi Lebaran malah menciptakan situasi tidak nyaman akibat berbagai pertanyaan menyelidik yang datang dari keluarga.
Baca juga: Simak, Persiapan Mental agar Bebas Stres Saat Kumpul Keluarga
“Komentar yang bermaksud baik dari keluarga biasanya datang dari kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan dan masa depan kita,” kata David Strah, seorang psikoterapis di Los Angeles.
Sayangnya, ini bisa mengirimkan pesan yang salah dan malah terkesan menggurui orang tersebut.
Oleh sebab itu, kita dianjurkan menahan diri dan beberapa komentar lebih baik tidak diucapkan.
Baca juga: 5 Pertanyaan Ampuh Agar Obrolan Ringan Lebih Berkesan
Beberapa pertanyaan yang harus dijauhi, misalnya:
“Orang senang melihat orang lain bahagia. Budaya dan masyarakat kita berjuang untuk kemitraan romantis yang terkadang sulit dipahami, dan karena itu, orang menganggap wajar untuk bertanya tentang status hubungan seseorang, ”jelas Samantha Heuwagen, terapis pernikahan dan keluarga di Atlanta.
Faktanya, beberapa orang gagal mempertahankan hubungan atau mendapatkan pasangan meskipun sudah berusaha.
Jadi jauhi kalimat seperti itu meskipun kita sebenarnya berniat baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.