Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersendawa Berlebihan Bisa Jadi Pertanda Gangguan Pencernaan

Kompas.com - 11/04/2023, 18:41 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah tubuh merasa kenyang, kita sering bersendawa dan mengeluarkan suara yang bisa menarik perhatian orang lain di sekitar. Bahkan, saat sedang makan pun, sendawa bisa terjadi.

Meski agak memalukan, sendawa dialami semua orang dan disebut sebagai hal yang normal.

"Bersendawa adalah cara tubuh kita untuk membuang gas berlebih dari perut," kata ahli gastroenterologi Alison Schneider, MD.

Apa penyebab bersendawa?

"Makanan atau minuman yang ditelan akan melewati tabung yang disebut esofagus dan masuk ke lambung, di mana asam lambung dan enzim pencernaan bekerja memecah makanan menjadi nutrisi yang digunakan untuk energi," kata Schneider.

"Dalam proses tersebut, gas juga tercipta."

Kita juga bisa menelan udara saat makan atau minum, yang kemudian kembali naik melalui esofagus dan dilepaskan melalui sendawa.

"Minuman berkarbonasi seringkali menyebabkan kita menelan lebih banyak udara dan membuat bersendawa," sambung Schneider.

"Umumnya, udara itu sebenarnya terperangkap di dalam esofagus sampai kembali naik."

Selain itu, jika kita memiliki sakit maag atau refluks asam, gas yang terjebak di dalam lambung dapat menyebabkan sendawa.

"Heartburn adalah kondisi ketika asam lambung mengalir naik dari lambung ke esofagus, tabung otot yang menghubungkan mulut ke lambung," jelas Schneider.

"Ini juga dikenal sebagai refluks asam atau Gerd. Selama kondisi ini, sangat mungkin terjadi sendawa."

Baca juga: Sering Sendawa, Normalkah?

Bersendawa adalah rutinitas yang normal

Walau terkesan memalukan di hadapan orang lain, bersendawa sebenarnya adalah fungsi tubuh yang normal.

"Bersendawa hingga empat kali setelah makan dianggap wajar," terang dia.

Namun, jika kita terlalu sering bersendawa, kemungkinan pola makan kita menjadi penyebabnya.

"Kita cenderung menelan udara dan bersendawa jika makan terlalu cepat, minum minuman berkarbonasi, mengunyah permen karet, minum dengan sedotan, atau menggunakan gigi palsu yang tidak pas," lanjut Schneider.

Cara mencegah sendawa

Berikut ini beberapa tips untuk mencegah sendawa:

  • Makan atau minum secara perlahan
  • Hindari makanan seperti brokoli, kubis, kacang-kacangan, dan produk susu
  • Hindari minuman berkarbonasi seperti soda dan bir
  • Hindari permen karet
  • Berhenti merokok
  • Bergerak setelah makan
  • Mengonsumsi antasida (obat untuk menyembuhkan asam lambung dan maag) sesuai anjuran dokter

Baca juga: Cara Menghilangkan Sendawa agar Tak Terus Mengganggu

Bersendawa bisa merupakan tanda ada masalah

Pada banyak kasus, bersendawa bisa terkait dengan kondisi seperti:

  • Gerd atau asam lambung: kondisi ini terjadi ketika asam dari perut naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan gejala sakit perut atau regurgitasi.
  • Maag atau dispepsia: ditandai dengan ketidaknyamanan di area perut atas dan gejala lainnya seperti bersendawa, kembung, sakit perut, dan mual.
  • Gastritis: peradangan pada lapisan lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut atas, merasa kenyang segera setelah makan, mual, muntah, dan hilangnya nafsu makan.
  • Helicobacter pylori atau ulkus: bakteri yang dapat menginfeksi lambung dan menyebabkan gangguan kesehatan seperti gastritis dan ulkus lambung. Beberapa gejalanya meliputi nyeri perut, kembung, perut terasa penuh, bersendawa, dan mual.
  • Sindrom iritasi usus besar: kondisi kronis yang bisa memicu gejala seperti kembung, buang gas, nyeri perut, diare, atau sembelit.

Baca juga: Bersendawa Pertanda Penyakit Asam Lambung, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com