Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2023, 10:36 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia mungkin hanya menduduki peringkat enam dari total delapan negara penghasil biji cokelat (kakao) terbesar di dunia menurut laporan International Cocoa Organization (ICCO) per Mei 2021.

Namun, sebenarnya cokelat Indonesia memiliki keunikan dibanding cokelat dari negara lain, yaitu memiliki rasa yang lebih beragam.

Hal itulah yang diungkapkan oleh Tissa Aunilla, pendiri dan pemilik brand produk olahan cokelat asal Indonesia, Pipiltin Cocoa.

Tissa mengatakan, sejak awal ia telah menduga bahwa cokelat asal Indonesia memiliki beragam rasa berbeda. Untuk itulah, pihaknya bekerjasama dengan tim peneliti dari Osaka University di Jepang guna membuktikan keragaman rasa cokelat asal Indonesia tersebut secara ilmiah.

"Sudah ada penemuan dari Osaka University kalau cokelat Indonesia memang sangat berbeda sekali rasanya, mulai dari Bali, Aceh, Papua. Jadi bisa dibilang the most diverse cocoa in the world itu Indonesia," ujar Tissa dalam webinar Seller Story yang digelar oleh Shopee Indonesia, Jumat (14/4/2023).

Ilustrasi cocoa butterUnsplash Ilustrasi cocoa butter
Tissa menambahkan, keberagaman itu disebabkan karena letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan tekstur tanah maupun umur pulau yang berbeda.

Hasilnya, rasa buah kakao yang dihasilkan pun berbeda. Contohnya, kakao di Bali dan Jawa Timur.

“Bali dengan Jawa Timur saja itu kan sebetulnya berdekatan, tapi karena beda pulau, beda tekstur tanah, beda semuanya, dan umur pulaunya beda. Itu menyumbang dalam rasa,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa cokelat di area lain di Indonesia, seperti di Flores, NTT, memiliki rasa mirip kayu manis, sementara di Papua Barat, cokelat akan terasa sedikit gurih.

Lalu menurut Tissa, negara penghasil cokelat ternama lainnya, seperti Pantai Gading dan Ghana yang merupakan dua besar negara penghasil cokelat di dunia menurut ICCO, justru rasanya lebih seragam karena ditanam dalam satu pulau yang sama.

"Di Afrika rasa cokelatnya lebih seragam. Bisa dibilang dari Ghana rasanya fruity ke banana (pisang). Karena semuanya satu lahan jadi rasanya tidak terlalu beda-beda di antara daerah di Ghana," ujar Tissa.

Baca juga: Cerita Tissa Aunilla Membawa Cokelat Indonesia ke Ranah Internasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com