KOMPAS.com - Kasus Yudo Andreawan membuat publik mengenal istilah erotomania, salah satu tipe gangguan delusional.
Ia terobsesi dengan seorang dokter gigi perempuan, yang sebenarnya tidak dikenalnya, karena perasaan yang dianggapnya cinta.
Baca juga: Erotomania, Fantasi Dicintai yang Diduga Dialami Yudo Andreawan
Hasilnya, ia berperilaku berbahaya sehingga membuat korban terancam dengan berbagai aksinya.
Dikutip dari Healthline, erotomania adalah persimpangan antara delusional dan obsessive love disorders.
Cinta adalah emosi yang dikenal semua orang, apa pun latar belakanganya.
Namun jika itu dibarengi dengan fiksasi atau keinginan untuk mengendalikan orang lain bisa jadi merupakan obsessive love disorders.
Obsessive love disorders adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami perasaan obsesif yang disalahpahami sebagai cinta untuk orang lain.
Penderitanya akan menuruti perasaan tersebut, tak peduli apakah perasaan itu berbalas atau tidak.
Baca juga: 5 Tanda Kita Memiliki Obsesi Tak Sehat dengan Seseorang
Obsessive love disorders atau dikenal pula dengan istilah gangguan cinta obsesif tidak termasuk dalam diagnosis kesehatan resmi.
Akan tetapi, kondisi ini bisa mengganggu fungsi seseorang termasuk memicu hubungan disfungsional dengan orang yang dicintai hingga tahap ekstrem.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi lebih mungkin terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Baca juga: Menghentikan Obsesi pada Si Mantan
Sejauh ini, belum bisa dipastikan apa yang menjadi penyebab obsessive love disorders.
Namun ini dikaitkan dengan riwayat gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan stres pascatrauma, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian ambang.
Biasanya, attachment disorders paling berkaitan karena penderitanya tidak dapat membentuk keterikatan yang sehat dengan orang lain.
Sementara itu, tidak ada kriteria khusus untuk mengidentifikasi gangguan cinta obsesif.
Baca juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental yang Tak Ada Kaitannya dengan Kebersihan
Dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes dan wawancara mendalam untuk memastikan kondisi penderitanya dan menegakkan diagnosis.
Obsessive love disorder memang tidak termasuk masalah kesehatan mental namun ada beberapa perilaku khusus yang bisa menjadi tanda-tandanya.
Gejalanya bisa sangat bervariasi dari orang ke orang dan kondisinya dapat terlihat sangat berbeda pada dua orang.
Baca juga: Pahami, Obsesi atau Kompulsi dalam Gangguan OCD
Namun gejala dini yang bisa diidentifikasi antara lain:
Baca juga: Jarang Disadari, 7 Perilaku Toxic Ini Berbahaya untuk Hubungan Cinta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.