Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Mental

Kompas.com - 18/04/2023, 17:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Selama bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Mereka harus menahan rasa lapar, haus, nafsu, dan tindakan yang dapat membatalkan puasa.

Selain itu, puasa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Salah satu manfaatnya adalah ketenangan jiwa. Pasalnya, ketenangan jiwa merupakan salah satu tanda mental yang sehat.

Dengan demikian, ibadah puasa pun bisa meredam stres dan depresi. Dengarkan penjelasannya dalam siniar Anyaman Jiwa spesial Ramadhan bertajuk “Takjil Hari Ini: Puasa Bisa Meredam Stres & Depresi” dengan tautan akses dik.si/AnyJiwDepresi.

Dilansir dari The National News, Justin Thomas, Profesor Psikolog dari Zayed University menjelaskan bahwa ia telah berpuasa selama dua dekade dan merasakan manfaatnya bagi kesehatan mental.

Di antaranya adalah meningkatkan rasa bahagia dalam diri melalui perasaan syukur dan perbuatan baik yang ia lakukan.

Fenomena Kesehatan Mental di Indonesia

Berdasarkan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Universitas Gadjah Mada, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental.

Baca juga: Menjalankan Puasa saat Hamil, Apakah Aman?

Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Remaja dalam kelompok ini terdiagnosis gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan diagnosis gangguan mental di Indonesia.

Menurut Yayi Suryo, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM, gejala awal gangguan kesehatan mental dapat dilihat dari munculnya penyakit tertentu sampai menimbulkan stres karena adanya tekanan, cemas, atau tegang.

Stres dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor, mulai dari pekerjaan, ekonomi, atau relasi hubungan dengan pasangan dan orang tua yang tidak harmonis. Jika tidak ditangani, stres yang berlebihan dapat memicu depresi dengan munculnya gejala seperti sedih yang berlebihan, kehilangan minat, dan perasaan tidak berdaya.

Puasa Ramadhan untuk Kesehatan Mental

Sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, bulan Ramadhan bisa menjadi salah satu momentum untuk mengendalikan diri dan menjaga kesehatan mental.

1. Menghilangkan Stres

Menurut studi Discovering the Advantages of Fasting for Mental Health yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bahwa puasa bisa puasa dapat membantu menghilangkan stres. Hal ini dikarenakan saat puasa manusia mengonsumsi makanan dengan waktu yang teratur yang memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur.

2. Meningkatkan Rasa Bahagia

Profesor Psikologi di Zayed University, Justin Thomas, memaparkan bahwa puasa bermanfaat bagi kesehatan mental. Puasa Ramadhan dapat meningkatkan rasa bahagia dalam diri melalui perasaan syukur dan kegiatan positif.

Pasalnya, perasaan syukur memiliki hubungan erat dengan kebahagiaan. Dalam laman Positive Psychology, dijelaskan adanya hubungan antara perasaan syukur dan kadar dopamin neurokimia yang dikenal sebagai hormon yang memicu perasaan bahagia.

3. Meningkatkan Kemampuan Memori

Melansir dari WebMD, puasa selama Ramadhan dapat melatih fungsi mental, terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikir. Pasalnya, saat puasa energi yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan akan digunakan oleh otak.

Baca juga: Pentingnya Melatih Ketenangan Batin di Bulan Ramadan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com