Anak-anak memahami bahwa mereka akan dihukum karena perilaku yang tidak dapat diterima.
Tetapi, mereka juga akan dimaafkan karena melakukan kesalahan, alih-alih membuat kesalahan itu terus diingat selama bertahun-tahun.
Jadi, menurut Kaytee Gillis, penting untuk meluangkan waktu sejenak demi memikirkan tentang sejarah keluarga, dan apakah kita mengingat salah satu karakteristik di atas.
Baca juga: Kenali 4 Jenis Pola Asuh dan Efeknya pada Anak
Seringkali, orang yang mengalami trauma dari keluarga asal tidak akan mengalami pengalaman-pengalaman ini.
Daftar ini dapat memberikan gambaran-jika tidak ada satu pun yang terjadi di rumah, itu mungkin pertanda bahwa keadaan di rumah kita tidak sehat.
Namun demikian, satu atau lebih karakteristik di atas yang tidak menjadi bagian dari keluarga asal, tidak dengan sendirinya disfungsional.
Sebagai contoh, rumah tangga yang berbeda mungkin memiliki gagasan yang berbeda tentang apakah dan bagaimana anak-anak dapat mengekspresikan pendapat mereka.
Sebab, kata Kaytee Gillis, hal ini amat bergantung pada dinamika keluarga, seperti budaya, generasi, dan faktor lainnya.
"Semua hal di atas juga tidak harus ada bersamaan agar sebuah keluarga menjadi sehat," tegas Kaytee Gillis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.