KOMPAS.com - Jam tangan selam (dive watch) sudah menjadi pilihan utama bagi banyak penggemar dan kolektor selama beberapa dekade.
Seiring kemajuan inovasi dan teknologi, jam tangan selam semakin mendapatkan perhatian di kalangan orang awam, terutama karena desainnya yang kokoh dan tahan banting.
Tidak hanya untuk keperluan berenang atau menyelam, kini dive watch juga dipakai dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Premier, Mimpi Breitling Membuat Jam Tangan Elegan Sehabis Perang
Banyak jam tangan selam yang dianggap bersejarah dan memiliki tempat tersendiri di hati kolektor. Namun, hanya beberapa yang "layak" disebut sebagai jam tangan selam ikonik.
Saat itu, Blancpain Fifty Fathoms bahkan disebut-sebut jauh lebih populer di pasaran ketimbang Submariner buatan Rolex.
Fifty Fathoms dinamai berdasarkan satuan pengukuran di Inggris yang setara 100 meter, sekaligus indikator ketahanan air dari semua jam tangan selam yang dirilis pada tahun itu.
Baca juga: 5 Tren Jam Tangan yang Bakal Populer di Sepanjang 2023
Blancpain mengembangkan Fifty Fathoms untuk angkatan laut Perancis, dan sejak saat itu desainnya sudah mengalami banyak perubahan.
Meskipun tidak memiliki kesan mewah seperti Blancpain Fifty Fathoms yang disebutkan sebelumnya, kedudukan Sea-Wolf dan Fifty Fathoms sejajar sebagai "jam tangan selam pertama".
Sea-Wolf memiliki keunggulan dalam hal inovasi dengan menciptakan hash mark atau skala indikator 15 menit pertama pada bezel.
Baca juga: Jam Tangan Skeleton dari Louis Vuitton, Rumit Sekaligus Minimalis
Fitur ini di kemudian hari diadopsi oleh hampir semua manufaktur jam tangan selam.
Proses pengerjaan Doxa Sub 300 turut melibatkan oseanografer dan mantan perwira angkatan laut Perancis, Jacques Cousteau.
Selain dua skala pada bezel, keunikan arloji keluaran 1967 ini juga terlihat dari warna jingga yang mencolok di bagian dial.
Doxa dan Cousteau menciptakan jam tangan selam yang memiliki dial jingga dengan maksud untuk meningkatkan keterbacaan waktu saat berada di dalam air.
Sebenarnya, pemberian warna jingga tidak terbukti efektif karena merah adalah salah satu warna pertama yang akan memudar dan sulit dilihat ketika menyelam.
Baca juga: 4 Jam Tangan Menarik Selama Watches & Wonders 2023
Namun, keputusan ini menghasilkan jam tangan yang sangat mencolok dan menjadi ikon.
Banyak manufaktur jam lainnya kemudian mengikuti dengan memberikan sentuhan jingga pada jam tangan selam.
Karakter James Bond mulai memasuki "era Omega" di era 1990-an ketika aktor Pierce Brosnan mengenakan Omega Seamaster 300M dalam film Goldeneye.
Kemudian, dalam No Time to Die, Daniel Craig yang memerankan Bond memakai Omega Seamaster Professional 300M 007 Edition.
Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 1993, desain Seamaster Diver 300 sudah banyak mengalami perubahan namun tetap mudah dikenali.
Baca juga: Segera Dilelang, Jam Tangan Patek Philippe Milik Kaisar Terakhir China
Faktanya, jam tangan ini memiliki asal-usul yang terkait dengan dunia penyelaman.
Pada 1930-an, Panerai mengembangkan jam tangan selam Radiomir untuk angkatan laut Italia.
Saat itu, rotating bezel belum menjadi pertimbangan Panerai. Fokus utama perusahaan adalah fitur ketahanan air dan kemudahan membaca waktu.
Panerai juga dianggap sebagai pengembang jam tangan selam pertama yang dilapisi material luminasi bernama Luminor.
Baca juga: Rangkaian Jam Tangan Baru Tissot, Mana Pilihanmu?
Diperkenalkan pada 1956, koleksi yang kini dikenal sebagai Luminor memiliki tampilan yang khas.
Sebelumnya, jam tangan semacam ini hanya tersedia bagi militer dan baru diperkenalkan kepada masyarakat sipil di tahun 1993 berkat aktor Sylvester Stallone yang membantu menjadikan Luminor sebagai jam tangan selam ikonik.
Ada beberapa jam tangan penyelam Seiko yang dianggap ikonik, salah satunya seri SKX.
Seiko SKX populer karena alasan yang agak berbeda dari lima jam tangan lain yang sudah disebutkan.
Baca juga: Mengenang Perjuangan Willy Breitling dalam Jam Tangan Premier Baru
SKX, terutama versi dial dan bezel hitam monokrom (SKX007) digemari karena harganya yang terjangkau.
Meskipun sudak tidak lagi diproduksi Seiko, SKX masih diburu oleh para kolektor. Penghentian produksi membuat nilainya melambung, sehingga SKX tidak bisa lagi dikategorikan "ramah kantong".
Namun, pengaruh SKX masih terlihat dalam koleksi modern Seiko, seperti Seiko 5 Sport SKX.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.