KOMPAS.com - Setiap negara pasti mempunyai sajian otentik untuk perayaan Idul Fitri atau Lebaran.
Jika makanan Lebaran di Indonesia identik dengan ketupat dan opor ayam, masyarakat di kawasan Arab dan Timur Tengah --khususnya Turki-- mempunyai baklava.
Baklava adalah kudapan bertekstur renyah yang biasa disantap sebagai camilan.
Makanan ini terbuat dari phyllo pastry atau adonan tak beragi yang kemudian ditumpuk beberapa lapis, disertai isian pistachio atau kacang walnut, dan jenis kacang lainnya.
Sebagai pelengkap, baklava ditambahkan siraman madu atau sirup yang meresap hingga ke dalam.
Baca juga: 11 Manfaat Kurma, Kudapan Favorit di Bulan Ramadhan
Meski nikmat, namun ternyata ada kisah rumit di balik keberadaan baklava.
Ketiga kawasan tersebut juga memiliki cara tersendiri dalam menghidangkan baklava.
Dikutip laman Greek Reporter, perebutan atas baklava ini mencapai puncaknya pada tahun 2006 ketika orang Yunani di Siprus mengklaim baklava sebagai kudapan khas negaranya.
Sebagai salah satu negara kandidat Uni Eropa, Turki membawa masalah ini ke Brussel (Belgia), yang secara de facto dianggap sebagai ibukota Uni Eropa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.