Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Obesitas Setelah Lebaran, Segera Lakukan 3 Pencegahan Ini

Kompas.com - 23/04/2023, 19:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kenaikan berat badan hingga memicu obesitas setelah Lebaran sepertinya jadi satu hal perlu dihindari.

Bagaimana tidak, makan bersama dengan keluarga besar tampaknya selalu menjadi agenda yang dinanti saat Hari Raya Idul Fitri.

Belum lagi dengan tersajinya berbagai makanan khas Lebaran yang hanya ada satu tahun sekali.

Baca juga: Daftar Kalori Kue Lebaran dari Nastar, Kastengel, hingga Lidah Kucing

Nafsu makan berlebih bisa saja menjadi hal sulit untuk dikontrol.

Padahal, kebiasaan makan berlebih setelah lebaran bisa menjadi pemicu kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

Cara mencegah obesitas setelah lebaran

Mencegah kenaikan berat badan setelah lebaran bisa kita jadikan motivasi untuk mencegah obesitas.

Pasalnya obesitas pada seseorang dapat memicu datangnya penyakit seperti kolesterol, diabetes, darah tinggi, pembentukan batu empedu, sleep apnea (henti napas saat tidur), asma, hingga gangguan menstruasi atau infertilitas.

Baca juga: Mencegah Obesitas hingga Diabetes, Ini 5 Manfaat Porang bagi Kesehatan

Obesitas pun terbagi menjadi dua kelompok yakni obesitas tipe android (Sentral), dalam hal ini banyak dialami pria dan berisiko menyebabkan penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke.

Ada pula kelompok obesitas tipe Ginoid yang merupakan tipe yang banyak dialami wanita terutama yang telah memasuki masa menopause.

Untuk mengetahui apakah kita mengalami obesitas atau tidak, kita dapat memeriksakan diri pada dokter atau mengukur dengan Body Mass Index (BMI) melalui rumus BMI sebagai berikut.

Berat Badan (kg) : tinggi badan (m)2.

Contohnya: Seseorang dengan berat badan 60 kg dan tinggi 160 cm (1,6 m), maka cara menghitung BMI-nya adalah = 60 : (1,6)2 = 23,44.

Baca juga: Indeks Massa Tubuh Tak Efektif Mengukur Risiko Penyakit Jantung

Jika kategori berat badan menurut BMI Asia Pacific adalah:

  • <18,5 (Kekurangan berat badan);
  • 18,5 - 22,9 (Berat badan normal)
  • 23,0 - 24,9 (Berat badan lebih)
  • 25 – 29.9 (Obesitas grade I)
  • ≥ 30 (Obesitas grade II)

Maka hasilnya adalah 23,44 termasuk dalam kategori berat badan lebih.

ilustrasi opor ayam kuning. SHUTTERSTOCK/yohanes_setiyanto ilustrasi opor ayam kuning.

Lalu, bagaimana mencegah agar berat badan tetap stabil setelah lebaran?

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com