Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 27/04/2023, 08:34 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

"Ketakutan terbesar wanita adalah mereka akan menjadi gelandangan” kata Gilda Carle, Ph.D., relationship expert di New York.

Ini bukan ketakutan yang sama sekali tidak berdasar karena riset membuktikan perempuan kerap mengalami kesulitan finansial akibat perceraian.

Baca juga: Punya Perjanjian Pranikah, Inge Anugrah Tak Bisa Tuntut Harta Gana-gini dari Ari Wibowo

Standar hidup mantan istri turun lebih dari 25 persen selain juga kehilangan hal penting seperti asuransi kesehatan, rumah dan aset lainnya.

Dianggap kesalahan biasa

Banyak perempuan berpikir perselingkuhan hanya bukti jika suaminya bukan sosok yang sempurna sehingga berusaha memaafkan kesalahan itu.

"Begitulah cara berpikir pengantin baru," kata psikiater Brown University Scott Haltzman, M.D.,.

Para perempuan ini sadar pasangannya akan mengecewakan mereka sehingga memaklumi hal itu.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Memaafkan Perselingkuhan Pasangannya?

Status profesional yang terikat

Banyak perempuan mengutamakan suaminya sehingga rela meningalkan karier dan kehidupan profesionalnya.

Hal ini kemudian menjadi identitas perempuan tersebut dengan kelebihannya masing-masing.

“Seorang istri bisa kehilangan statusnya karena perceraian,” kata Haltzman.

Baca juga: 5 Alasan Perceraian Bisa Jadi Pilihan Terbaik Saat Pasangan Selingkuh

"Jika Anda menikah dengan seorang gubernur, Anda adalah istri seorang gubernur. Kalau tidak, Anda hanya mantan istrinya."

Kehilangan teman

Perempuan yang memutuskan bercerai setelah diselingkuhi juga berisiko kehilangan pergaulan sosialnya, terutama dengan pasangan menikah lainnya.

Hal ini sangat ironis karena perempuan lajang kerap dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas hubungan lain dan teman yang sudah menikah sering kali menjauh.

Ditentang keluarga

Banyak perempuan yang tidak mendapatkan dukungan layak ketika ingin berpisah dari pasangan yang tidak setia.

Perceraian dianggap hal memalukan, tidak sesuai dengan nilai keluarga atau agama bahkan ketika terjadi perselingkuhan.

Baca juga: Lihat, Perceraian Berdampak Buruk bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Tak heran jika perempuan yang dikhiniati akhirnya memutuskan untuk mengubur penderitaannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com