KOMPAS.com - Ubi jalar atau juga disebut ketela rambat termasuk ke dalam tanaman umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat dan nutrisi lainnya.
Secara umun, ubi jalar memiliki cita rasa manis yang menggugah selera, dan cocok dijadikan pengganti makanan pokok sehari-hari.
Tingginya permintaan terhadap ubi jalar membuat potensi ekonomi dari ubi jalar juga terus meninggi.
Saat ini, ada beberapa varian ubi jalar yang sudah sering dibudidayakan di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Kandungan Nutrisi dalam Ubi Jalar
Tentunya, masing-masing mengandung nutrisi dan manfaat yang berbeda-beda.
Sesuai namanya, ubi jalar ini memiliki daun, kulit, serta daging berwarna ungu.
Ubi jalar ungu merupakan sumber karbohidrat dan kalori yang relatif tinggi.
Ditambah lagi, vitamin yang terkandung dalam ubi jalar ungu antara lain vitamin A, vitamin C, thiamin (vitamin B1), dan riboflavin.
Sementara itu, mineral dalam ubi jalar ungu mencakup zat besi, fosfor, dan kalsium.
Warna kuning atau jingga pada ubi jalar ini dihasilkan oleh senyawa beta karoten yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena berfungsi menjadi provitamin A.
Di samping itu, beta karoten juga diketahui dapat melindungi atau mencegah penyakit jantung, penuaan dini, kanker, penurunan kekebalan, stroke, sengatan cahaya matahari, katarak, dan gangguan otot.
Ubi jalar putih memiliki kulit berwarna cokelat dan isian putih.
Tekstur ubi jalar satu ini agak rapuh, namun kandungan nutrisi di dalamnya beragam.
Mulai dari protein, serat pektin, hemiselulosa, karbohidrat, beta karoten, antioksidan, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin A, vitamin C, magnesium, vitamin E, hingga kalium.
Ubi jalar cilembu bertekstur kulit gading, berurat, serta panjang. Getah ubi ini akan meleleh seperti madu ketika dipanggang.
Baca juga: Batu Ginjal hingga Gangguan Jantung, Efek Kebanyakan Makan Ubi Jalar