Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Lebih "Diuntungkan" dalam Perselingkuhan, Kok Bisa?

Kompas.com - 28/04/2023, 22:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perselingkuhan cenderung memberikan manfaat lebih besar bagi wanita yang sudah menikah daripada pria.

Fakta itu terungkap dalam studi di jurnal Psychological Science yang meneliti dampak perselingkuhan pada setiap jenis kelamin.

Berdasarkan studi yang dikerjakan tim peneliti dari Tilburg University tersebut, diketahui wanita yang berselingkuh lebih mungkin merasakan peningkatan kesejahteraan.

Baca juga: Beda Alasan Laki-laki dan Perempuan Selingkuh, Seperti Apa?

Hal tersebut terkait dengan harga diri dan kepuasan hidup yang lebih besar.

Namun sebaliknya, tim peneliti menemukan bahwa pria justru cenderung menderita setelah melakukan perselingkuhan.

Melibatkan hampir ribuan responden asal Jerman

Dalam studi ini, hampir 1.000 orang dewasa Jerman dianalisis selama periode 12 tahun.

Sebanyak 609 peserta terlibat dalam perselingkuhan, dan 338 menjadi korban.

Profesor Olga Stavrora yang memimpin studi tersebut mengatakan, perselingkuhan wanita disebabkan oleh ketidakpuasan dalam hubungan jangka panjang.

Baca juga: 9 Alasan Perempuan Bertahan dengan Pasangan yang Terbukti Selingkuh

Wanita yang berselingkuh merasa lebih baik karena kebutuhan pribadi terpenuhi.

Selain itu, perselingkuhan itu juga bisa menjadi sinyal untuk memperbaiki perilaku pasangan mereka agar lebih positif.

Studi tersebut juga menunjukkan, perselingkuhan umumnya terjadi setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan dalam hubungan.

Menurut Stavrova, kemungkinan perselingkuhan dimulai beberapa tahun sebelumnya.

Juga, penting untuk melihat sesuatu yang salah ketika mencoba memahami penyebab perselingkuhan.

Para ahli meyakini wanita seringkali merasa lebih percaya diri setelah melakukan perselingkuhan.

Limor Gottleib, peneliti hubungan yang sedang menyelesaikan disertasi menyebut, perselingkuhan bukan akar dari masalah hubungan yang tidak bahagia, melainkan berasal dari keinginan eksistensial.

Baca juga: Selingkuh Lebih Berisiko Kena Penyakit Kelamin daripada Open Relationship

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com