KOMPAS.com - Pakaian ramah lingkungan saat ini bukan lagi sekadar tren. Di kota-kota besar seperti Jakarta, konsep sustainable fashion telah menjadi gaya hidup baru yang banyak diikuti anak muda.
Penggunaan pakaian ramah lingkungan pun sering dianggap sebagai langkah nyata dalam melestarikan lingkungan serta mengurangi limbah pakaian.
Lantas, bagaimana cara menerapkannya? Berikut sejumlah tips yang bisa kita coba.
Baca juga: Material Kulit Jamur, Konsep Sustainable Fashion yang Ramah Lingkungan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan serta memperpanjang siklus atau umur pakaian.
Berikut sejumlah tipsnya seperti yang disampaikan desainer yang fokus pada sustainable fashion, Isabella Indrasasana.
Kebiasaan yang cenderung langsung membuang pakaian yang mengalami cacat sedikit juga bukan menjadi bagian dari gaya hidup sustainable fashion.
Secara tidak langsung hal itu pun mendorong kebiasaan belanja pakaian yang sifatnya konsumerisme.
Ketika kita terus menerus membeli baju gara-gara pakaian yang kita punya mengalami sedikit kecacatan, kebiasaan itu dapat membuat siklus pakaian jadi lebih pendek.
Pakaian yang hanya baru beberapa kali dipakai jadi berakhir di tempat pembuangan.
Pada gilirannya hal itu pun berkontribusi dalam peningkatan produksi fast fashion yang menggunakan sumber daya alam besar hingga penggunaan bahan kimia yang mencemari lingkungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.