Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Urgensi Pendidikan Gizi Keluarga di Sekolah

Kompas.com - 30/04/2023, 13:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Belum lagi pamer sufor paling mahal menjadi ajang gengsi para ibu muda di media sosialnya. Tak kalah ricuh, para nenek yang juga terpapar sliweran iklan susu semakin meninggikan kedudukan produk dan melecehkan para menantu yang masih setia menyusui anaknya: sebutan ASI basi, ASI tidak enak rasanya hingga ASI bening tak bergizi semakin santer didengar.

Zaman saya lebih muda, anak-anak yang mendapatkan ASI dikenal tangguh, jarang sakit, dan bertubuh gempal.

Tapi sekarang faktanya kerap terbalik” ibu-ibu yang menyusui merasa minder karena anaknya ‘tidak segemuk’ penikmat sufor.

Gemuk masih menjadi tolok ukur. Padahal mestinya, rujukan tumbuh kembang adalah grafik yang ada dalam buku KIA.

Padahal yang salah juga bukan ASI. Tapi perkara manajemen laktasi, optimalisasi menyusu dengan perlekatan yang benar: ibu-ibu zaman dahulu tidak mengenal kecanduan gawai sambil menyusui, apalagi stres akibat perundungan di media sosial berdampak ‘ASI seret’ jadi alasan.

Alasan yang sama membuat mereka juga memilih produk kemasan pengganti makanan pendamping ASI buatan sendiri.

Apalagi jika dianjurkan di posyandu, yang sekarang banyak telah berubah fungsi menjadi tempat ‘bagi-bagi sampel produk’.

Jika sejak mengenal makanan padat bayi-bayi dijejali rasa pabrikan, tentu setelah besar anak-anak ini punya referensi dan preferensi asupan sesuai dengan rasa kemasan yang dia kenal dengan amat baik berdampak pada kecanduan.

Kecap, saos, sosis, nugget hingga mi instan sudah jadi pangan harian yang menggantikan pangan dan bumbu dalam artian sesungguhnya.

Baca juga: Dari Stunting ke Teh Manis, Apakah Edukasi Kita Miskin Literasi?

Dan ini yang dibawa hingga masuk usia sekolah. Beberapa guru yang pernah saya ajak diskusi mengeluhkan sulitnya membuat anak didik mereka menyukai makanan ‘asli’ dengan bumbu ‘asli’ dan ‘asli’ dari daerah sendiri, mulai dari ayam garang asem, pepes ikan, apalagi kalau sudah menyentuh aneka masakan dari sayur.

Ibu-ibu yang merasa ‘hampir kehilangan kewarasan’ akhirnya mengalah demi anaknya mau makan: stok aneka produk beku pabrikan, bumbu-bumbu kemasan yang tinggal cemplung atau tuang.

Gawatnya, lama kelamaan para ibu menikmatinya sebagai kepraktisan. Lebih jauh lagi, ada pembenaran karena isinya sudah tertulis di label komposisi, ‘lebih higienis’ ketimbang stok ayam atau ikan mentah, ‘lebih mudah ditata dalam kulkas’ sehingga isi kulkas nampak rapi. Dapur dan kulkas rumah tangga sudah seperti stok mini market.

Bahkan ada keluarga tajir melintir, yang membanggakan diri punya rak khusus di ruang persediaan bahan pangan yang sungguh-sungguh mirip swalayan: berkardus-kardus makanan instan, kalengan, minuman kemasan tak ketinggalan.

Baca juga: Susu sebagai Protein Hewani, Promosi Kemewahan dengan Risiko Mengintai

Dan ini lambat laun ditiru banyak keluarga, termasuk yang ekonominya pas-pasan, sebab ‘influencer’ dan para artis pujaan mereka jadi panutan.

Sangat tidak lucu dan amat mengkhawatirkan jika kita abai dengan hal-hal di atas yang barangkali sudah dianggap ‘normalisasi’ hidup di era sekarang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com