Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2023, 17:25 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Tiny Beans

KOMPAS.com - Bagi pasangan yang telah menjadi orangtua, kekuatan kemitraan dan bagaimana kita memperlakukan satu sama lain (melalui saat-saat baik dan buruk) adalah bahan penting dalam membangun fondasi yang kuat untuk anak-anak.

Meskipun perselisihan sesekali antara pasangan tidak dapat dihindari dan sangat normal terjadi, namun kita tidak seharusnya saling melontarkan kata-kata yang kasar di depan anak-anak.

Sebab, hal ini tentunya dapat memiliki efek negatif yang berkepanjangan pada dinamika keluarga, serta perkembangan mental anak kita.

Di sisi lain, anak-anak juga perlu merasa aman dan stabil di dalam keluarga.

Jadi, memiliki orangtua yang saling merendahkan satu sama lain dapat menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan bahkan kerusakan emosional jangka panjang.

Baca juga: Stop Mengucapkan Umpatan di Depan Anak

Kalimat yang seharusnya tak diucapkan di depan anak

Maka, bagi pasangan yang ingin mempertahankan kesatuan rumah tangga dan membina lingkungan keluarga yang sehat dan suportif, simak 10 kalimat yang tidak boleh diucapkan satu sama lain di depan anak-anak.

1. "Mengapa kamu tidak bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik."

Entah itu keluhan tentang mengganti popok atau bermain terlalu kasar dengan anak-anak, mengkritik gaya pengasuhan atau kemampuan pasangan di depan anak-anak harus dihentikan atau dihindari.

Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dari segala usia, dari bayi hingga remaja, dapat menunjukkan tanda-tanda gangguan perkembangan otak awal, masalah tidur, kecemasan, dan masalah serius lainnya sebagai akibat dari hidup dengan konflik antar orangtua yang parah atau kronis.

2. "Ingatkah kamu kapan terakhir kali kamu..."

Penting untuk menghindari mengungkit kesalahan atau perselisihan di masa lalu di depan anak-anak, yang dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau terjebak di tengah-tengah.

Fokuslah pada masa kini dan masa depan, serta mendorong anak-anak untuk melakukan hal yang sama.

Halaman:
Sumber Tiny Beans
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com