Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Banyak faktor yang menjadi penyebab orang bisa berselingkuh. Melansir dari WebMd, Steven Nock yang merupakan profesor sosiologi dari University of Virginia pernah mengungkapkan bahwa salah satu hal yang membuat pria lebih banyak berselingkuh adalah faktor lingkungan.
Bahkan, banyak kasus pria memilih berselingkuh meski sudah memiliki kehidupan rumah tangga atau asmara yang membahagiakan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa orang-orang tersebut memilih berselingkuh?
Hal ini pun dibahas dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Ayah Pacaran dengan ART” yang dapat diakses melalui tautan dik.si/OMMAyah.
Mengutip dari situs Verywell Mind, pria memiliki kecenderungan untuk berselingkuh dibanding wanita. Alasannya adalah untuk memuaskan kehidupan seksual dan ingin mendapat perhatian lebih.
Sementara itu, wanita sering berselingkuh dengan alasan mengisi kekosongan emosional. Ketika wanita merasa tidak dihargai atau diabaikan, mereka akan mencari keintiman emosional dari hubungan di luar pernikahannya.
Lantas, apa saja alasan yang menyebabkan pria memiliki kecenderungan berselingkuh?
Menurut Marriage, pada umumnya pria punya banyak alasan untuk terlibat dalam perselingkuhan. Seorang psikolog bernama Dr. Tequilla Hales menemukan banyak kliennya yang menunjukkan ketidakdewasaan emosional sehingga terlibat dalam perselingkuhan.
Baca juga: Manfaat Doa bagi Kesehatan Mental
Kurangnya kedewasaan emosional dan komitmen untuk mengatasi masalah-masalah dalam hubungan pernikahan menjadi alasan penyebab pria berselingkuh. Ketidakdewasaan membuat mereka terlibat dalam perselingkuhan yang berbahaya bagi hubungan, keluarga, dan dirinya sendiri.
Karena tidak berpikir panjang, banyak suami cenderung melakukan kecerobohan dan memutuskan berselingkuh dari istrinya.
Dibanding wanita, pria lebih memiliki kemungkinan selingkuh karena alasan seksual. Hal ini dikarenakan pria lebih menunjukkan rasa cintanya melalui tindakan fisik. Maka dari itu, seks menjadi aktivitas penting untuk menunjukkan keintiman.
Pria bisa saja merasa tidak percaya diri seolah dirinya terlalu tua, terlalu muda, tidak cukup tampan, tidak cukup kaya, atau tidak cukup pintar. Namun, sayangnya untuk meningkatkan kepercayaan diri pria terkadang mencari validasi dari wanita selain pasangannya untuk merasa diinginkan, dibutuhkan, dan layak.
Meskipun kondisi rumah tangga sedang kacau dan tidak baik-baik saja, mendapatkan perhatian dari orang baru justru menimbulkan perselingkuhan.
Setiap orang tentu pernah mengalami perasaan tertekan atau kecemasan hingga tingkat tertentu. Masalahnya adalah apakah pikiran itu berasal dari hubungan atau tidak.
Ketika hubungan sedang tidak baik-baik saja, pria memiliki kemungkinan akan merasa kesepian, dikekang dengan beberapa cara, atau marah dengan pasangannya.