Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2023, 17:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tentukan jam kerja yang kita anggap wajar, misalnya dari pukul 07.00-16.00 atau pukul 10.00-19.00, dan pastikan untuk mengabarkannya kepada rekan kerja.

Baca juga: Mewujudkan Kebahagiaan di Tempat Kerja

Jika kita bekerja sama dengan rekan kerja pada suatu proyek, ada baiknya melakukan pertemuan berkala untuk saling memperbarui tenggat waktu, tanggung jawab, dan ekspektasi.

"Apabila kita memiliki jadwal lain di luar pekerjaan, seperti menyaksikan anak bertanding sepak bola, beri tahu rekan kerja kapan kita absen agar tidak merasa terbebani dan bisa memberikan dukungan pada anak dengan tenang," kata Prewitt.

5. Manfaatkan waktu istirahat

Pastikan untuk mengambil waktu istirahat makan siang, karena seringkali kita terlalu fokus pada pekerjaan dan lupa beristirahat.

Beristirahat untuk makan, menyelesaikan tugas atau berjalan-jalan di luar dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja dan suasana hati secara keseluruhan.

Selain itu, mengambil jeda juga membantu kita berinteraksi dengan rekan kerja secara lebih baik karena kita merasa lebih santai, tidak kelelahan, dan lebih terbuka terhadap umpan balik atau kolaborasi.

"Ada latihan kesadaran diri yang baik bagi orang yang merasa tidak punya waktu," cetus Prewitt.

Baca juga: 3 Tanda Burnout di Tempat Kerja, Tidak Hanya Kelelahan Fisik

"Kita setidaknya harus menyisihkan 60 detik untuk berhenti melakukan apa yang sedang dilakukan, terutama jika kita biasanya beralih dari satu tugas ke tugas lain."

Selama 60 detik, fokuslah pada pernapasan, terhubung dengan sekitar, dan perhatikan bagaimana perasaan kita.

6. Berterus terang

"Ketika seseorang melanggar batasan kita di tempat kerja, penting untuk mengatakannya meskipun mungkin terasa tidak nyaman."

"Kita perlu menjelaskan dengan spesifik masalah tersebut, bagaimana itu menyakiti atau menyinggung kita, dan bagaimana kelanjutannya," sebut Prewitt.

Jika kita berurusan dengan rekan kerja yang bersifat toksik atau pasif-agresif, atau jika masalahnya tidak terselesaikan, sebaiknya melibatkan atasan.

Baca juga: Jadi Korban Bullying di Tempat Kerja? Lakukan 7 Hal Ini

Jangan lupa mencatat interaksi, termasuk tanggal, waktu, dan hal yang terjadi.

"Ketika kita merasa dilecehkan atau dirundung rekan kerja, atau jika kita merasa tidak nyaman dengan perilaku rekan kerja tertentu, sebaiknya segera memberi tahu atasan."

"Jika perilaku tersebut berasal dari atasan, maka laporkan ke atasan orang tersebut."

"Berikan detail sebanyak mungkin tentang insiden atau masalah yang terjadi dan tanyakan opsi apa yang ada untuk mengatasi situasi itu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com