Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pakaian Memengaruhi Kondisi Psikologis

Kompas.com - 05/05/2023, 11:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Maryam Zahra dan Meylisa Permata Sari, S.Psi., M.Sc.*

BAYANGKAN kalau pada hari ini, Anda akan menghadapi wawancara kerja dan Anda merasa nervous serta tidak yakin. Anda memutuskan untuk membeli pakaian yang bagus dan rapi, serta menunjukkan kualitas baik pada diri Anda.

Anda terlihat lebih profesional dan cakap saat menatap di kaca, apa yang Anda rasakan? Lebih khawatir, atau mungkin lebih percaya diri?

Lebih dari sekadar pakaian

Pakaian tidak hanya sekadar untuk melindungi tubuh, tapi juga dapat berhubungan dengan kondisi psikologis kita.

Hingga saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui tentang hal ini dan berakhir memakai pakaian mereka secara acak, bahkan terkesan berantakan.

Coba ingat-ingat saat masih harus work from home atau study from home, tidak sedikit orang yang menggunakan pakaian secara asal saat bekerja, mungkin Anda salah satunya.

Saat kerja/kelas online, Anda menggunakan baju tidur, daster, atau baju santai karena menganggap toh di rumah sendiri. Hal ini sebenarnya secara tidak sadar membuat Anda menjadi lebih malas dan tidak bertenaga.

Hal ini didukung bukti ilmiah. Hasil penelitian eksperimental yang dilakukan oleh Adam Hajo dan Adam D. Galinsky dalam journal of Experimental Social Psychology menunjukkan bahwa pakaian memengaruhi bagaimana kita memandang diri kita sendiri dan juga bagaimana orang lain memandang diri kita.

Pakaian yang kita gunakan dapat memberikan perasaan tertentu dalam diri kita. Mengapa ya bisa berbeda? Karena pakaian memiliki makna simbolisme.

Contoh ketika sedih, cenderung lebih ingin memakai baju warna gelap. Namun untuk memperbaiki mood kita dapat pakai baju yang warnanya lebih cerah. Nah, tidak hanya perasaan saja, hal ini juga dapat mengubah performa kita dalam bekerja/belajar.

Dr. Karen Pine, seorang pakar dari Inggris di bidang fashion psychology mengungkapkan bahwa banyak makna yang mengungkapkan simbolis kita, baik itu merupakan pakaian kerja yang profesional atau bahkan pakaian biasa untuk dipakai saat akhir pekan dan hal itu akan memengaruhi produktivitas kita pada hari itu.

Pada saat menggunakan pakaian tertentu, otak akan membuat agar diri kita bertindak sesuai makna yang diberikan kepada pakaian tersebut.

Contohnya, sewaktu WFH/SFH, saat kita bersiap-siap kemudian menggunakan pakaian yang rapi, hal itu membantu kita dalam mengatur pikiran bahwa saat itu kita sedang bekerja.

Jadi secara tidak langsung bersiap-siap secara fisik juga mempersiapkan diri secara mental untuk bekerja.

Hasil wawancara kepada 30 orang perempuan yang dilakukan oleh Dr. Alastair Tombs, dosen Universitas Queensland, juga menemukan bahwa pilihan pakaian dapat digunakan mengungkapkan ekspresi diri.

Tidak hanya itu, pakaian juga dapat digunakan untuk mengontrol atau menutup emosi diri kita.

Pakaian dan situasi psikologis

Nah, jadi terlihat betapa pentingnya pakaian dalam mengatur situasi psikologi dan perilaku kita.

Dengan menggunakan pakaian yang sesuai dengan situasi yang akan kita hadapi, dan tujuan yang kita miliki, dapat membuat diri kita jauh lebih percaya diri dan memancarkan aura positif.

Ada beberapa hal yang akan dialami oleh emosi kita ketika memakai pakaian yang sesuai, yaitu:

Pertama, merasa lebih percaya diri. Seperti saat kita menggunakan pakaian rapi dan profesional untuk wawancara kerja, kita akan merasa menjadi lebih tangguh dan ada impresi positif yang terpancar dari diri kita.

Kedua, merasa tenang. Menggunakan pakaian yang nyaman dan cocok akan menciptakan perasaan tenang di dalam diri kita. Pakai piyama saat ke mal, mungkin merasa agak risih kalau ada yang melihat.

Ketiga, perasaan malu. Emosi akan kita dapatkan ketika merasa bahwa outfit yang kita gunakan tidak sesuai dengan tempat yang kita datangi dan ketika ada kesalahan aksesoris di baju kita.

Tips and trick

Lantas bagaimana cara kita bisa mendapatkan mengatur kondisi psikologis menggunakan pakaian? Berikut adalah beberapa tips-nya.

Pertama, ketahui acara yang akan didatangi. Bisa dimulai dengan mencocokkan baju dengan tempat yang biasa kita kunjungi seperti tempat kerja.

Kita bekerja di tempat indoor atau outdoor? Kemudian baju apa yang akan kita butuhkan di salah satu situasi itu.

Kedua, tentukan perasaan/impresi seperti apa yang ingin dicapai. Saat melakukan wawancara, perasaan seperti apa yang dapat membantu kita? Apakah profesional? Atau percaya diri? Atau mungkin perasaan lain?

Setelah itu pilihlah pakaian yang memunculkan perasaan tersebut saat kita pakai. Jangan lupa pilihan warna juga penting.

Ketiga, pakaian yang nyaman. Walaupun bagus, tapi tidak nyaman menggunakannya, perasaan kita mungkin tetap tidak optimal.

Maksud nyaman seperti apa? Mulai dari bahan pakaian, ada yang bagus tapi waktu dipakai gatal, atau mudah membuat berkeringat, nah itu juga belum optimal.

Atau mungkin potongannya terlalu ketat/longgar untuk standar kita masing-masing. Waktu dipakai saat acara mungkin dapat mengganggu mood dan kita juga terlihat tidak nyaman.

Maka, pilihlah pakaian yang nyaman dipakai untuk beraktifitas, tapi tidak lupa juga kita harus memilah baju yang cocok dengan situasi dan tempat yang akan kita kunjungi nantinya.

Pakaian juga berpengaruh terhadap situasi psikologis kita. Selain agar merasa lebih positif, kita juga dapat memberi kesan pertama yang positif untuk orang-orang sekitar.

*Maryam Zahra, Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Meylisa Permata Sari, S.Psi., M.Sc, Dosen Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com