KOMPAS.com - Penyakit diabetes merupakan salah satu faktor risiko penyebab gangguan pembuluh darah dan luka yang sulit sembuh, terutama pada bagian kaki.
Hal itu bisa terjadi karena adanya komplikasi yang menyebabkan aliran darah dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat.
Penyempitan arteri ini pada gilirannya menghambat suplai darah yang kaya oksigen dan nutrisi, sehingga menimbulkan penyakit arteri perifer (PAP) atau peripheral artery disease (PAD).
Kondisi tersebut merupakan gangguan yang ditandai dengan terjadinya penyumbatan pada arteri perifer yang memicu penderita luka diabetes kesulitan memperbaiki kerusakannya dengan cepat.
Maka dari itu, perawatan pada kasus kaki diabetes hingga terjadi luka tidak boleh dilakukan sembarangan.
Baca juga: 5 Cara Merawat Kaki Diabetes untuk Mencegah Risiko Amputasi
Dokter jantung sub spesialisasi kardiologi intervensi, Suko Adiarto, Sp.JP(K) dari Heartology Cardiovascular Center mengatakan bahwa perawatan luka pada pasien diabetes harus dilakukan dari hulu ke hilir.
Artinya luka tersebut harus diperiksa lebih dulu untuk diketahui penyebabnya, apakah ada aliran darah yang tersumbat untuk mengetahui penanganan yang tepat.
Tujuan dari pemeriksaan secara menyeluruh ini adalah untuk mengatasi luka agar bisa sembuh hingga mencegah kemungkinan amputasi.
"Dalam beberapa kasus, PAD terkadang tidak menimbulkan gejala, karena penyakit ini cenderung berkembang secara perlahan.
"PAD ini harus ditangani dengan seksama untuk mencegah nyeri berkepanjangan, kematian jaringan, sampai pada amputasi."
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.