Cara Menyeimbangkan Kembali Tujuh Cakra Utama dalam Tubuh

KOMPAS.com - Tubuh kita memiliki titik fokus energi atau juga disebut sebagai cakra, yang bekerja untuk menciptakan keseimbangan kesehatan mental maupun fisik.

Namun, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi energi cakra dan membuatnya tidak seimbang, termasuk ketidakpastian lingkungan sekitar.

Tidak ada gejala yang jelas terlihat bagaimana ketidakseimbangan itu terjadi.

Tetapi, ketika energi cakra kita terganggu, hal itu bisa dilihat dari beberapa tanda seperti perasaan mati rasa atau tingkat motivasi yang rendah.

Maka, dengan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyeimbangkan cakra, itu bisa menjadi cara yang ampuh untuk menyelaraskan kembali kesehatan energi kita.

Hal ini juga dapat membantu mempertahankan keseimbangan yang membuat kita tetap sehat, bahagia, dan berada pada kondisi optimal.

Dilansir dari laman Lifestyle Asia, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai energi cakra dan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menyeimbangkannya kembali sebagai berikut.

Mengenal cakra

Cakra adalah pusat energi utama tubuh kita.

Ada tujuh cakra utama yang terletak dari pangkal tulang belakang hingga ke puncak kepala kita.

Cakra sendiri diambil dari kata 'chakra' (bahasa Sansekerta yang berarti 'roda') untuk menjaga siklus energi tubuh yang alami dan sehat.

Ketika berfungsi dengan baik, cakra bisa memberikan keseimbangan energi yang tepat untuk mengatur kesehatan fisik, emosional, dan bahkan spiritual kita.

Adalah hal yang umum bila cakra menjadi terkuras, terlalu aktif, atau tersumbat, terutama ketika terpapar oleh stres modern, trauma, atau kurangnya perawatan diri.

Baca juga: Datangkan Energi Positif, Hiasi Rumah dengan Batu Kristal ini

Cara menyeimbangkan kembali cakra

Banyak cara bisa dilakukan untuk menyeimbangkan cakra, salah satunya dengan frekuensi getaran kristal yang bisa membantu menyetel dan merevitalisasi cakra.

Kristal adalah salah satu sumber kekuatan energi alam.

Sebagai manusia, kita memancarkan frekuensi atau getaran kita sendiri, yang didasarkan pada suasana hati, interaksi, dan lingkungan kita.

Frekuensi getaran tinggi memunculkan perasaan positif seperti kebahagiaan, cinta, dan rasa syukur, sedangkan frekuensi getaran rendah meliputi perasaan negatif seperti kemarahan, keputusasaan, dan ketakutan.

Sebaliknya, kristal bertindak sebagai sumber getaran yang stabil karena kepadatan batuan dan konstruksi geometris alaminya.

Dengan demikian, interaksi antara manusia dan kristal dapat membantu meningkatkan getaran kita sendiri untuk membingkai ulang pola pikir dan emosi kita.