KOMPAS.com - Kanker serviks atau kanker leher rahim sebenarnya merupakan kanker yang berkembang dengan durasi yang sangat lambat.
Artinya, virus penyebab kanker serviks, Human papillomavirus (HPV), membutuhkan waktu panjang sebelum menjadi sel kanker.
Karena pertumbuhannya yang lambat ini, pap smear menjadi cara deteksi yang cukup efektif untuk mengecek semua perubahan abnormal yang berujung pada kanker serviks.
Dengan demikian, kita bisa mendapatkan perawatan sebelum kanker berkembang seutuhnya.
Baca juga: Rutin Pap Smear untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Dikutip dari Healthline, kanker serviks dapat berkembang dengan memakan waktu bertahun-tahun hingga berdekade-dekade.
Kendati demikian, penyakit ini dapat berkembang lebih cepat pada orang dengan sistem ketahanan tubuh yang lebih lemah, meski tetap saja memakan waktu setidaknya lima tahun.
Lebih lanjut, tahapan penyebaran kanker serviks dapat dibagi ke dalam empat tahap, yaitu stadium satu hingga empat.
Berikut perbedaannya.
Baca juga: Tidak Aktif secara Seksual, Bisakah Terkena Kanker Serviks?
Kanker serviks ini pun akan menyebar sejak pertama kali berkembang, dan daftar stadium di atas menunjukkan seberapa luas kanker telah menyebar dalam tubuh.
Namun, seberapa cepat penyebaran kanker akan bergantung dari beberapa faktor, seperti seberapa cepat kita mendapatkan perawatan, umur ketika didiagnosa, dan kesehatan.
Itu dibuktikan dengan temuan beberapa peneliti, yang menemukan beberapa produk sampingan dari tembakau dalam jaringan serviks perempuan perokok.
Menurut laporan American Cancer Society, produk-produk sampingan tersebut pun dapat merusak DNA sel berkontribusi pada timbulnya kanker serviks.
Baca juga: Jangan Sepelekan! Ini 10 Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Belum lagi, merokok juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang akan menghalangi kemampuan tubuh melawan infeksi HPV.
Lebih lanjut, hingga saat ini belum ada bukti bahwa kanker serviks dapat berkembang dalam waktu yang terbilang singkat, misalnya sekitar dua tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.