Konsep efek COC ini pertama kali dikemukakan oleh Nagashima pada 1996.
Penelitian Guangyu, (2014) di China, menunjukkan bahwa konsumen China lebih memilih produk “made in” negara barat karena dipersepsikan lebih kualitas, handal, dan memiliki bentuk yang kekinia.
Diniyah & Herman (2021) mencoba meneliti tentang bagaimana “made in” Korea Selatan memengaruhi pembelian kosmetik pada para remaja di salah satu kota di Jawa Timur.
Hasilnya, COC Korea Selatan menjadi alasan para remaja membeli produk kosmetik karena Korea Selatan dipersepsi sebagai negara yang dianggap ahli dalam menciptakan produk kecantikan.
Korea Selatan dikenal menghasilkan beragam macam produk kosmetik yang dikenal di banyak negara, dengan reputasi produk baik. Korea Selatan juga dikenal selalu berinovasi dalam memproduksi kosmetik.
Konsep COC bukan hanya mengkaitkan negara dengan suatu produk. COC juga dikaitkan dengan citra negara pada level negara. Lee & Ganesh (1999) dalam Listiana (2013), menjelaskan COC pada dua level, yaitu:
Pertama, citra negara pada level produk. Dalam hal ini citra negara didefinisikan sebagai persepsi umum tentang kualitas produk yang dihasilkan dari negara tersebut.
Sebagai contoh: Tas tangan made in Perancis dipersepsikan lebih berkualitas, lebih mewah, lebih bergengsi dibanding made in Indonesia.
Kedua, citra negara pada level negara. Dalam hal ini citra negara didefinisikan dari sudut citra negara secara umum.
Misal, suatu produk dilarang dijual di suatu negara dikarenakan produk tersebut adalah buatan negara yang melakukan invasi pada negara lain atau buatan negara yang melakukan pelanggaran HAM berat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.