KOMPAS.com - Isu perselingkuhan dalam rumah tangga kembali mewarnai Twitter.
Salah satu pengguna Twitter mengaku mengakhiri pernikahannya karena suaminya terpergok selingkuh dan menghamili perempuan lain.
Ironisnya, pemilik akun tersebut belum lama ini menuai pujian dari warganet karena thread yang membanggakan sosok suaminya.
Baca juga: 5 Kalimat yang Menjadi Sinyal Selingkuh Pasangan, Waspadai
???? inget thread ini? tentang seorang istri yang banggain suaminya? sekarang mereka berpisah karena suaminya selingkuh dan menghamili wanita lain???? sakittt???? pic.twitter.com/PJcKFsxHlE
— Tanyarl ???? (@tanyakanrl) May 8, 2023
Setelah perilaku tidak setianya terkuak, sosok suami tersebut kemudian berdalih selingkuh karena sang istri terlalu dominan, kehilangan rasa cinta sejak lama hingga keinginan punya anak.
Dari kasus ini, kita mungkin bertanya-tanya, mengapa orang yang berselingkuh cenderung menyalahkan pasangannya?
Orang yang kedapatan selingkuh cenderung menyembunyikan perilakunya dengan terus berbohong untuk menutupi rahasianya.
Alih-alih minta maaf dan mengakui kesalahannya, mereka sering kali menyalahkan orang lain termasuk pasangannya yang dikhianati.
Tak jarang, perilaku tersebut kemudian berujung pada penyangkalan terus-menerus.
"Orang selingkuh melakukan penyangkalan, mereka membohongi diri mereka sendiri tentang apa yang mereka lakukan dan dampak perilaku mereka saat ini dan yang mungkin terjadi di masa depan," kata Robert Weiss Ph.D., LCSW, CSAT, pakar klinis pengobatan gangguan keintiman orang dewasa dan kecanduan terkait.
Baca juga: Beda Alasan Laki-laki dan Perempuan Selingkuh, Seperti Apa?
"Mereka melakukan ini sebagai cara untuk merasionalisasi dan membenarkan perilaku mereka yang jelas-jelas menyakitkan di dalam pikiran mereka sendiri."
Seiring waktu, mereka lalu percaya pada kebohongannya sendiri dengan kecenderungan tertentu.
Mereka percaya pada kebohongan yang dikatakannya, tak peduli seberapa menyakitkan itu untuk pasangannya.
Dengan demikian, perilaku tidak setia yang dilakukannya terasa sangat masuk akal dan dibenarkan.
Baca juga: Membongkar 6 Mitos tentang Selingkuh dari Perspektif Psikolog
"Sering kali, pasangan yang dikhianati disalahkan karena salah memahami situasi, menyebabkan situasi, atau hanya menjadi gila," ujar Weiss.
Baca juga: Mengenal Perilaku Self Gaslighting, Penyebab dan Tanda-tandanya
"Bagaimanapun itu terjadi, gaslighting membalikkan naskah perselisihan hubungan dengan bersikeras bahwa pasangan yang dikhianati itu salah."
"Pemikiran dan perilaku pasangan yang dikhianati yang harus disalahkan, bukan kecurangannya," tandas Weiss.
Seiring waktu, gaslighting menyebabkan pasangan yang dikhianati mempertanyakan realitasnya sendiri.
Mereka mulai bertanya-tanya apakah mungkin persepsi mereka tentang situasi ini benar-benar salah meskipun bukti perselingkuhan tersebut terus bertambah.
Sedihnya, bahkan pasangan yang paling cerdas dan bisa menyesuaikan diri secara emosional pun bisa tertipu oleh gaslighting.
Baca juga: 7 Tahapan Gaslighting dalam Hubungan Percintaan, Awas Jadi Korban
Sebagian, ini karena kecenderungan kita sebagai manusia adalah mempercayai apa yang dikatakan oleh orang yang kita.
Kadang-kadang, sebagai cara untuk melindungi hubungan kita dengan orang yang kita cintai, kita akan membela, memaafkan, dan mengabaikan kata-kata dan perilaku mereka yang jelas-jelas bermasalah—terutama ketika kebohongan dan alasan mereka tampak tulus.
"Singkatnya, kebohongan dimulai dari yang kecil dan dapat dipercaya, tumbuh perlahan dari waktu ke waktu menjadi kebohongan yang telah dikondisikan untuk dipercayai oleh pasangan yang dikhianati," ujar Weiss.
Baca juga: 4 Hal yang Bisa Dilakukan Bila Pasangan Berselingkuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.