Langkah pertama untuk mengetahui kebutuhan cairan tubuh dapat di dilakukan dengan konsultasi ke dokter.
Nantinya dokter akan mengukur berat badan, usia, kondisi medis dan kondisi tubuh lainnya untuk merekomendasikan jumlah air yang dibutuhkan setiap hari.
Selain itu kita juga dapat mengetahui kebutuhan cairan tubuh melalui warna urine.
Menurut Scott, warna urin ini dapat menjadi indikator paling mudah untuk mengukur tingkat kebutuhan cairan kita masing-masing.
Misalnya jika warna urin kita cenderung menunjukkan warna kuning pucat atau bening, hal itu berarti tubuh kita mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Tetapi jika menunjukkan warna kuning pekat, keemasan hingga kuning tua, itu artinya tubuh masih kekurangan cairan tubuh.
Kita perlu meminum air putih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan cairan.
Tubuh yang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi biasanya juga disertai beberapa gejala seperti sakit kepala, migrain, kesulitan tidur, sembelit hingga pusing.
Kalau di tengah-tengah aktivitas kita merasakan gejala itu, jangan buru-buru minum obat.
Coba ambil air minum dan penuhi kebutuhan cairan tubuh. Jika gejalanya hilang setelah beberapa saat minum air, kemungkinan kita hanya mengalami dehidrasi dan tidak ada gangguan kesehatan yang dialami.
Baca juga: Cara Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh di Bulan Puasa agar Tak Dehidrasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.