Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya untuk Ibu dan Janin, Pahami Usia Rentan Kehamilan Berisiko

Kompas.com - 13/05/2023, 06:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar pasangan suami istri mendambakan kehadiran anak di dalam pernikahannya.

Tetapi bagi pasangan suami istri yang berencana memiliki momongan perlu mempertimbangkan adanya kehamilan berisiko.

Kehamilan berisiko merupakan kondisi yang bisa membahayakan kesehatan hingga nyawa pada janin dan juga ibu hamil.

Meski kehamilan berisiko itu bisa terjadi akibat banyak faktor, namun satu hal yang paling potensial menimbulkan risiko adalah terkait usia wanita saat hamil.

"Wanita berusia di bawah 18 tahun dan di atas 35 tahun termasuk ke dalam kehamilan berisiko."

Demikian kata dokter spesialis kandungan, dr. Christian Wijaya Woen, Sp.OG dari RSIA Grand Family di Jakarta, baru-baru ini.

Baca juga: 5 Masalah Umum yang Terjadi Selama Kehamilan 

Kehamilan berisiko di bawah 18 tahun

Wanita yang mengandung di bawah usia 18 tahun dapat dikategorikan sebagai kehamilan berisiko.

Alasannya pun sangat mudah dipahami, salah satunya pada usia ini secara biologis tubuh wanita kemungkinan belum siap mengandung.

Ukuran pinggul wanita pada usia ini bisa dikatakan belum sempurna untuk mengembangkan janin di dalam rahim, sehingga bisa menimbulkan kesulitan saat hamil hingga melahirkan.

Di samping itu beberapa faktor lain seperti aspek kesehatan fisik, mental dan emosional pada usia ini juga belum terbilang matang.

"Wanita di bawah 18 tahun terbilang belum matang pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi," tambah dokter Christian.

Kesehatan reproduksi merupakan satu hal penting untuk dipahami seseorang yang berencana memiliki anak.

Pasalnya pengetahuan soal reproduksi tak cuma berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, tetapi juga berkaitan dengan sistem, fungsi, proses reporduksi hingga penyakit yang berkaitan dengan alat reproduksi.

Kehamilan di usia yang terlalu muda juga berisiko terjadinya komplikasi saat bersalin atau selama hamil.

Salah satu risikonya adalah kelahiran bayi prematur. Dalam hal ini, semakin awal bayi dilahirkan, semakin tinggi pula risiko terjadinya gangguan pada tumbuh kembang bayi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com