Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Berdialog dengan diri sendiri ternyata berpengaruh terhadap kesehatan mental. Hal ini disebabkan dialog yang dibangun berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan memvalidasi setiap kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.
Bahkan, dalam siniar Anyaman Jiwa episode “Hai, Yang Ada Di Dalam Diriku” dengan tautan akses dik.si/AnyJiwDiri, berbicara kepada diri sendiri bisa menjaga orisinalitas diri. Sebab, saat berinteraksi dengan orang lain, kita mungkin terkadang lupa dengan diri sendiri.
Berdialog dengan diri sendiri berguna untuk memberikan instruksi kepada diri saat kita sedang menjalankan tugas dan mengobservasi situasi atau lingkungan sekitar. Kontemplasi inilah yang nantinya akan memengaruhi keputusan final yang akan diambil.
Berbicara dengan diri sendiri adalah suara hati yang memiliki pengaruh besar pada cara kita melihat diri kita sendiri dan dunia sekitar. Menurut Sigmund Freud, berbicara dengan diri sendiri terkadang secara tak sadar bisa memengaruhi perilaku kita sehari-hari.
Baca juga: Sering Alami Kemacetan? Waspada Traffic Stress Syndrome
Misalnya, saat berkata bahwa diri kita cantik, kita pun akan menjalani hari dengan lebih percaya diri. Sebaliknya, omongan negatif terhadap diri sendiri bisa memberikan aura yang buruk terhadap diri sendiri bahkan orang lain.
Mayoritas dari kita lebih sering memberikan kata-kata negatif dibandingkan afirmasi positif. Pola dialog ini bisa membentuk gagasan bahwa kita ‘tidak cukup baik’, ‘selalu gagal’, atau ‘tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar’.
Menurut Jantz (2016) otak kita diprogram untuk mengingat pengalaman negatif daripada yang positif. Jadi, pengalaman negatif akan lebih mudah memengaruhi kehidupan kita. Itu sebabnya, perasaan negatif ini perlu dicegah dengan menerapkan dialog positif.
Dialog yang positif bukan berarti kita menjadi seseorang yang narsis. Justru, dialog positif membuat kita lebih menghargai diri sendiri. Kita akan memberikan narasi positif, seperti ‘aku bisa melakukannya’ atau ‘bagiku, kesalahan bukanlah masalah. aku akan belajar dari pengalaman itu’.
Dialog diri yang positif bisa memberikan dampak yang positif terhadap diri kita. Pertama, dialog positif bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih optimis. Sikap ini pun bisa mendorong kita untuk melakukan strategi koping yang tepat ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan.
Pembicaraan positif bisa membantu kita dalam mengendalikan situasi yang memicu munculnya stres. Hal ini pun bisa membantu kita membuat diri menjadi lebih tangguh dan tak mudah lari dari tanggung jawab.
Baca juga: 3 Gejala Kondisi Mental Ini Perlu Kamu Waspadai
Kedua adalah membantu mengetahui kelemahan dan kekurangan diri. Sadar dengan dua hal ini bisa membantu kita dalam menentukan strategi hidup ke depannya. Hal ini dilakukan agar tak salah langkah dalam menentukan keputusan besar yang akan berpengaruh pada diri kita.
Dialog positif juga membantu kita dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Pasalnya, kita akan melihat orang lain menjadi lebih positif sehingga mengurangi asumsi negatif yang belum tentu benar.
Dengarkan informasi lainnya seputar kesehatan mental dalam siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Akses juga playlist YouTube Medio by KG Media untuk mendapat informasi lebih banyak seputar kesehatan mental yang bisa menunjang kehidupan sosial, karier, hingga romansamu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.