"Kadang-kadang orang tidak menyadari bahwa simbol atau gambar yang muncul di tempat lain dalam budaya populer dapat memiliki arti lain atau menyinggung perasaan," jelas Farrar.
"Misalnya, rune Nordik adalah pilihan populer orang yang menyukai cerita rakyat atau paganisme, begitu juga dengan penggemar momen budaya pop seperti acara TV Viking atau film Northman," terang dia.
Farrar mencatat bahwa rune itu mungkin tampak sebagai desain yang ideal, terutama bagi mereka yang menginginkan simbol yang imut, esoterik, dan menarik untuk tato pertama mereka.
Dia pun menunjuk langsung ke rune Algiz, yang memiliki arti dan asosiasi yang berbeda untuk berbagai budaya, tetapi juga telah "dikooptasi" oleh partai Nazi dan supremasi kulit putih.
"Tidak semua rune memiliki makna modern yang ofensif dan ada orang yang berpikir bahwa penting untuk 'merebut kembali' simbol-simbol kuno yang telah dicuri," kata Farrar.
"Ketika kita melihat gadis-gadis remaja berjalan-jalan dengan tato rune di leher dan pergelangan tangan mereka, atau terkadang di belakang telinga mereka, kita harus mempertanyakan apakah mereka sepenuhnya sadar akan arti simbol-simbol itu bagi orang lain yang melihatnya," jelas dia.
Baca juga: 8 Makna Tato Brad Pitt, dari Inisial Keluarga hingga Tengkorak
Jika kita ingin menghindari menjadi korban mode dan tren, Farrar merekomendasikan untuk tidak membuat tato meme di tubuh kita.
Media sosial telah membantu mendorong popularitas tato meme, terutama oleh para kreator yang ingin membangun pengikut mereka.
"Hal ini kemudian menurun ke generasi muda, yang mulai menyukai karya-karya lelucon," katanya.
"Meskipun saya yakin ada beberapa yang tetap lucu selama lebih dari lima menit, tato meme adalah contoh utama dari jenis karya yang membuat orang menyesalinya," ujar dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.