KOMPAS.com - Spesies kecoak baru ditemukan para peneliti dan diberi nama yang terinspirasi dari karakter Pokemon.
Belum lama ini, Foo Maosheng dan Cristian Lucanas, dua ahli entomologi pecinta Pokemon dari Singapura dan Filipina pada Maret 2023 lalu memperkenalkan Nocticola pheromosa, spesies kecoak yang baru ditemukan di Singapura.
Penamaan Nocticola pheromosa terinspirasi dari karakter Pokemon dengan nama yang sama, yaitu Pheromosa - tipe pokemon serangga dari generasi ke VII.
"Kecoak ini adalah rekor pertama untuk Singapura, dan termasuk dalam keluarga Nocticolidae yang cuma ditemukan 32 spesies yang diketahui hingga saat ini," kata Lee Kong Chian, perwakilan dari Natural History Museum dalam unggahan di Facebooknya.
Sebelumnya beberapa jenis serangga sempat dikumpulkan oleh para peneliti sejak tahun 2016 dari cagar alam Singapura.
Pengumpulan serangga itu awalnya bertujuan untuk meninjau keragaman jenis serangga yang ada di Singapura, tetapi pada akhirnya ditemukan spesies kecoak baru.
Baca juga: Tradisi Unik Hari Valentine di Dunia, Ada Namai Kecoak dengan Mantan
https://publish.twitter.com/?url=https://twitter.com/Lordxzaileir/status/1633500752235700236
Meski memiliki tampilan luar yang mirip dengan kecoak yang populer, namun ketika dibedah dan dilihat dari kacamata ilmu sains, jenis serangga ini memiliki banyak perbedaan.
Melansir laman Times Now News, kecoak Pheromosa terlihat seperti kecoak Amerika yang baru berganti kulit sehingga tampilan luarnya cenderung berwarna pucat.
Kemudian karakter fisiknya punya beberapa perbedaan dan ciri khas khusus, mulai dari bentuknya yang lebih panjang, warna yang agak pucat dan memiliki kecepatan gerak yang lebih cepat dari spesies Nocticola lainnya.
Baca juga: Bisa Sebabkan Penyakit, Tips Mengatasi Kehadiran Kecoak di Rumah
Sepanjang penemuan spesies baik itu hewan atau organisme lainnya, penamaan hewan yang terinspirasi dari Pokemon bukan suatu hal yang baru.
Beberapa tahun belakangan, spesies lebah dari Amerika Selatan juga diberi nama "Epeolus pikachu" karena sang penemunya juga seorang penggemar Pokemon.
Lebah itu diberi nama Pikachu karena kebetulan pada bagian tubuhnya memiliki tanda kuning yang mirip seperti karakter Pikachu.
Kemudian sepasang lichen (lumut kerak) dari Australia juga pernah diberi nama "Caliplaca charizardae" karena bentuknya mirip seperti naga (Charizard - tipe Pokemon api) dan jenis lichen berwarna biru juga diberi nama "Caloplaca squirtleae" dan terinspirasi dari Squirtle - tipe Pokemon air berbentuk kura-kura.
Meskipun spesies ini diberi nama berdasarkan karakter fiksi dan seolah terdengar ada keegoisan dari sang penemu, namun sebetulnya sebagian besar penamaan spesies baru itu sudah disesuaikan berdasarkan regulasi, klasifikasi taksonomi serta karakter uniknya.
Baca juga: Kolaborasi Pokemon dan Maskapai ANA, Ada Keseruan Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.