KOMPAS.com - Jika bicara soal diet, banyak yang menyarankan kita untuk mengonsumsi alpukat, salah satu buah yang dianggap sebagai superfood atau kaya akan nutrisi yang menyehatkan.
Namun, sebenarnya apa saja manfaat kesehatan dari alpukat sehingga diklaim sebagai superfood?
Baca juga: 4 Manfaat Superfood Alpukat, Sudahkah Kamu Tahu?
Dikutip dari Mind Body Green, berikut tujuh manfaat kesehatan alpukat bagi usus, jantung, hingga kulit.
Coach metabolisme untuk Signos, Alyssa Wilson, RDN, mengatakan bahwa alpukat mengandung fitonutrien bernama beta-sitosterol yang membantu menjaga kadar kolesterol tubuh.
Beta-sitosterol ini merupakan fitosterol yang strukturnya mirip dengan kolesterol dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh melalui sistem hepatobilier (melalui ekskresi).
Baca juga: Resep Hummus Alpukat, Cocok untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Selain itu, Wilson juga mengatakan alpukat mengandung lemak yang sangat sehat, yaitu asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda, yang keduanya dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Selain lemak sehat, rupanya alpukat juga memiliki kandungan serat yang baik.
Menurut praktisi terapi nutrisi fungsional Heather Munnelly, FNTP, sebuah alpukat berukuran sedang mengandung 3,4 gram serat, yang sudah memenuhi sekitar sembilan hingga 16 persen kebutuhan serat harian.
Baca juga: 5 Cara Terbaik Menjaga Kesehatan Usus, Tidak Cuma Konsumsi Serat
"Serat makanan akan menghasilkan mikrobiota yang beragam dan kuat. Semakin sehat bakteri usus, semakin sehat pula kita," ujar Munnelly.
Wilson pun menambahkan bahwa usus yang sehat dan serat yang cukup dapat melancarkan pencernaan, yang penting untuk detox tubuh.
Asam oleat ini memiliki beberapa manfaat kesehatan, namun salah satu manfaatnya yang paling terkenal adalah mengunci kelembapan kulit.
Baca juga: 5 Tips Mengolah Buah Alpukat yang Penting Diketahui
Menurut Wilson, alpukat kaya akan berbagai seyawa anti inflamasi, seperti karotenoid, vitamin C dan E, serta senyawa fenolat, yang dibutuhkan tubuh untuk melindunginya dari kerusakan oksidatif dan penyakit kronis sembari meningkatkan fungsi kognitif.
Bahkan, asam oleat juga ikut berperan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Área de Nutrición y Bromatología, Facultad de Ciencias, Universidad de Burgos, Burgos, Spanyol, diet tinggi asam oleat dapat memiliki dampak positif terhadap penyakit yang berhubungan dengan peradangan dan dapat membuka jalan untuk beberapa sel peningkat kekebalan tubuh tertentu.
Baca juga: Catat, 8 Makanan Ini Ternyata Kaya Kandungan Omega 3
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.