KOMPAS.com - Sifilis atau raja singa adalah salah satu jenis penyakit infeksi menular seksual yang bisa menyebar dari satu individu ke individu lain. Penyakit ini bisa terjadi karena bakteri yang bernama Treponema pallidum.
Awalnya, sifilis bisa muncul sebagai luka di area kelamin tanpa adanya rasa nyeri. Namun, tanpa pengobatan penyakit ini bisa berbahaya bagi kesehatan, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Kemenkes mengungkapkan terjadi peningkatan kasus sifilis di Indonesia yang signifikan dalam kurun waktu 2016 sampai 2022. Disebutkan, rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.
Baca juga: Mungkinkah Tertular Penyakit Menular Seksual dari Toilet Umum?
Tentunya ini adalah hal yang mengkhawatirkan. Nah, apakah penyebab kasus sifilis meningkat dan apakah bisa melakukan pencegahan? Simak jawabannya berikut ini!
Menurut Kementerian Kesehatan, peningkatan kasus sifilis ini paling banyak terjadi pada kelompok ibu hamil dan ibu rumah tangga. Penyebab kasus sifilis meningkat dalam lima tahun ke belakang adalah rendahnya persentase pengobatan pada pengidap sifilis.
Alasannya karena stigma masyarakat terhadap penyakit ini yang masih dianggap menjadi sebuah aib. Akhirnya, hal ini berpotensi semakin banyak ibu hamil yang menularkan sifilis pada bayi yang dilahirkan. Sifilis adalah penyakit yang tidak dapat dianggap sepele karena bisa berakibat fatal.
Untuk itu, deteksi dini sangat diperlukan untuk menekan penularan sifilis. Semakin banyak orang yang melakukan skrining dan kemauan untuk menjalankan pengobatan, maka akan mencegah peningkatan kasus sifilis di Indonesia.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Penyakit Kelamin yang Jarang Diketahui
Sifilis bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa hingga anak-anak. Pada orang dewasa, mayoritas kasus sifilis terjadi melalui hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit ini. Kemungkinan infeksinya bisa terjadi ketika:
? Berhubungan intim tanpa pelindung seperti kondom.
? Pasangan seksual memiliki sifilis.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.