KOMPAS.com - Sesak napas setelah makan berlebihan mungkin jadi satu hal yang biasa.
Tapi ketika porsi makanan yang kita santap terbilang normal tetapi sesak napas tetap dialami, bisa jadi itu merupakan tanda suatu penyakit.
Pasalnya ada beberapa penyakit yang memang menimbulkan gejala sesak napas setelah kita mengonsumsi makanan tertentu, atau ketika makanan itu mulai masuk ke lambung.
Penyakit apa sajakah itu? Berikut pemaparan selengkapnya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Sesak Napas akibat Perubahan Cuaca
Ada banyak kemungkinan alasan seseorang merasa sesak napas atau mengalami kesulitan bernapas setelah makan.
Kondisi ini bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman atau menyusahkan tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Penanganan yang tepat sebetulnya dapat dilakukan namun perlu disesuaikan tergantung penyebabnya.
Berikut penyebab sesak napas setelah makan yang bisa jadi tanda suatu penyakit tertentu, seperti dilansir Medical News Today.
Sesak napas setelah makan yang paling umum dikaitkan dengan alergi makanan.
Orang yang mengalami masalah ini perlu konsultasi ke dokter apabila merasakan kesulitan bernapas setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Biasanya dokter akan mendiagnosis alergi makanan dengan melakukan tes yang aman. Tes yang dilakukan mungkin termasuk menikmati makanan pemicu yang dicurigai dalam porsi kecil.
Cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi yang menimbulkan sesak napas adalah menghindari makanan pemicunya.
Sesak napas dapat mengindikasikan reaksi alergi langka yang berpotensi mengancam jiwa yang dikenal sebagai anafilaksis.
Orang yang mengalami anafilaksis membutuhkan perhatian medis yang mendesak. Beberapa tanda dan gejala anafilaksis meliputi:
Orang yang didiagnosa anafilaksis juga sudah seharusnya mempelajari cara menyuntikkan atau meminum obatnya sendiri.