KOMPAS.com - Kata narsistik sering kali dikonotasikan negatif dan menjadi sifat yang buruk.
Orang yang narsis dianggap tidak mampu memiliki kepedulian pada orang lain dan hidup hanya demi dirinya sendiri.
Namun, para pakar berpendapat, ada bentuk narsisme yang sebenarnya bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari kita selama kadarnya sehat.
Baca juga: 5 Alasan Orang Narsistik Mudah Meraih Kesuksesan di Dunia Kerja
"Narsistik berjalan pada spektrum, dan itu berarti seseorang dapat memiliki terlalu banyak narsistik, seperti yang terlihat pada gangguan kepribadian narsistik, atau tidak cukup narsistik, yang dapat menyebabkan depresi dan harga diri rendah," kata Hannah Alderete, seorang ahli kesehatan mental berlisensi di Washington.
"Seiring waktu, gagasan narsistik apa pun telah berubah menjadi hal yang buruk," kata Sarah Graham, seorang konselor yang berbasis di Bournemouth, Inggris.
Ia menguraikan, orang dengan gangguan kepribadian narsistik memusatkan semua kebutuhannya pada diri sendiri sehingga bisa sangat merusak pasangan, anak-anak, dan orang sekitarnya.
Baca juga: Amber Heard Disebut Idap Gangguan Narsistik, Kenali 6 Cirinya
Di sisi lain, narsistik yang sehat sangat berbeda dari gangguan mental tersebut karena tidak menyebabkan masalah atau membutuhkan perawatan.
"Narsistik yang sehat terjadi ketika Anda berada di tengah spektrum," kata Alderete.
"Cukup untuk membuat kita mencapai tujuan kita, tetapi tidak terlalu banyak sehingga kita menginjak-injak orang lain dan menjadi terlalu fokus pada diri sendiri."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.