Untungnya, sebuah studi tahun 2019 di International Journal of Food Properties menemukan bahwa seledri kaya akan antioksidan yang secara efektif dapat menangkal radikal bebas.
"Seledri mengandung banyak antioksidan termasuk vitamin C, beta-karoten, dan flavonoid," jelas ahli gizi terdaftar dan pemilik Camelback Nutrition & Wellness, Kristen Carli, MS, RD.
"Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu melawan dan mencegah peradangan penyakit kronis, yang menyebabkan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan bahkan kanker," ungkapnya.
Baca juga: 7 Manfaat Seledri, Lancarkan Pencernaan hingga Cegah Kanker
Serat memainkan peran penting dalam kesehatan mikrobioma usus dan keteraturan pencernaan, serta membantu memperlambat cara glukosa diproses dalam sistem yang menjaga gula darah lebih stabil.
Baru-baru ini, dengan tingkat kanker usus besar yang terus meningkat, pentingnya mengonsumsi lebih banyak serat menjadi semakin jelas.
"Karena seledri terdiri dari 95 persen air, jumlah serat yang ditemukan dalam satu porsi seledri cukup tinggi," kata Carli.
Ia pun menambahkan bahwa para peneliti telah menemukan diet tinggi serat juga dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Berdasarkan data dari USDA, secangkir seledri mentah mengandung sekitar 2 gram serat.
Pedoman Diet 2020-2025 pun merekomendasikan 22 hingga 28 gram serat setiap hari untuk wanita dan 28 hingga 31 gram serat per hari untuk pria.
Bagi yang bertanya-tanya tentang jus seledri, perlu diingat bahwa membuat jus atau memblendernya akan menghilangkan banyak (atau bahkan sebagian besar) seratnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.