"Meskipun kadar gula darah dalam rentang normal, menurunkan kadar gula darah dapat menjadi strategi menjanjikan untuk mencegah masalah daya ingat dan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia," jelas penulis studi Dr Agnes Floel.
Berdasarkan studi, semakin orang yakin mereka menguasai suatu topik, semakin mungkin mereka mengklaim fakta yang sama sekali tidak benar adalah benar.
"Semakin orang meyakini mereka mengetahui keuangan secara umum, semakin mungkin mereka mengklaim memiliki pengetahuan tentang istilah keuangan yang sebenarnya tidak ada," kata penulis studi Stav Atir.
Pola yang sama juga terlihat dalam bidang lain, seperti biologi, sastra, filsafat, dan geografi.
"Misalnya, penilaian seseorang tentang seberapa banyak pengetahuan mereka tentang istilah biologi tertentu dipengaruhi oleh sejauh mana mereka menganggap diri mereka menguasai bidang biologi secara umum."
Kerusakan akibat tidur yang buruk terhadap kemampuan berpikir sangatlah besar.
Ketika kelelahan, otak harus bekerja lebih keras dan ingatan baik jangka pendek maupun jangka panjang menjadi lebih buruk.
Kemampuan dalam memperhatikan dan merencanakan juga menurun, sehingga lebih mudah untuk terjebak dalam kebiasaan buruk dan sulit menciptakan strategi baru.
Selain itu, kurang tidur juga dapat merusak kemampuan untuk membaca emosi wajah orang lain.
Baik stres mental maupun fisik dapat berinteraksi dan menyebabkan kelelahan, menurut studi.
Selama melakukan aktivitas fisik dan mental, sumber daya otak di korteks prefrontal yang bertanggung jawab untuk perencanaan dan pengendalian terbagi.
Studi itu menemukan bagaimana tugas mental dan fisik dapat saling berpengaruh dan menyebabkan kelelahan otak.
Baca juga: 7 Langkah Meningkatkan IQ, Sudah Terbukti secara Ilmiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.