Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2023, 15:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - IQ adalah intelligence quotient atau biasa disebut kecerdasan intelektual. Kecerdasan ini terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup.

IQ menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, mengolah dan melakukan tindakan.

Sayangnya, kita tidak menyadari jika ada banyak kebiasaan yang bisa menurunkan IQ. Apa saja kebiasaan itu?

1. Mengonsumsi lemak jenuh

Sebuah studi menemukan, diet tinggi lemak dan tinggi gula dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada fleksibilitas kognitif.

Fleksibilitas kognitif adalah kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.

Penelitian ini dilakukan pada tikus laboratorium. Tikus-tikus tersebut diberi makanan dalam tiga kelompok, yaitu makanan normal, makanan tinggi lemak, atau makanan tinggi gula.

Setelah empat minggu, terlihat performa mental dan fisik tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak atau tinggi gula mulai menurun.

Baca juga: Pemilik IQ Tertinggi di Dunia, Siapa?

2. Multitasking

Penggunaan laptop, ponsel dan perangkat elektronik lain secara bersamaan dapat menyebabkan penyusutan struktur penting dalam otak, menurut studi.

Para ahli neurologi menyimpulkan, orang yang menggunakan beberapa perangkat bersamaan memiliki kepadatan materi abu-abu yang lebih rendah di area otak, yang terkait kendali kognitif dan emosional.

Contoh multitasking ini bisa berupa mendengarkan musik saat bermain video gim, menonton TV sembari menelepon, atau membaca koran sambil menonton TV.

3. Googling di internet

Sebuah studi menemukan, mencari informasi di internet membuat orang merasa lebih tahu daripada yang sebenarnya.

"Internet adalah lingkungan yang sangat kuat, di mana kita bisa mencari jawaban untuk pertanyaan apa pun dan mendapatkan akses ke pengetahuan dunia dengan mudah," tutur pemimpin studi tersebut, Matthew Fisher.

Internet dapat membuat orang lebih mudah merasa bingung antara pengetahuan pribadi mereka dengan sumber dari luar.

"Orang-orang mungkin tidak akurat dalam menilai seberapa banyak yang mereka tahu dan seberapa bergantung mereka pada internet."

Baca juga: Olahraga hingga Meditasi, 5 Aktivitas Seru Bisa Tingkatkan IQ Anak

4. Asupan gula yang tinggi

Orang sehat dengan kadar gula darah tinggi cenderung mengalami masalah daya ingat, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology.

"Meskipun kadar gula darah dalam rentang normal, menurunkan kadar gula darah dapat menjadi strategi menjanjikan untuk mencegah masalah daya ingat dan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia," jelas penulis studi Dr Agnes Floel.

5. Merasa lebih pintar

Berdasarkan studi, semakin orang yakin mereka menguasai suatu topik, semakin mungkin mereka mengklaim fakta yang sama sekali tidak benar adalah benar.

"Semakin orang meyakini mereka mengetahui keuangan secara umum, semakin mungkin mereka mengklaim memiliki pengetahuan tentang istilah keuangan yang sebenarnya tidak ada," kata penulis studi Stav Atir.

Pola yang sama juga terlihat dalam bidang lain, seperti biologi, sastra, filsafat, dan geografi.

"Misalnya, penilaian seseorang tentang seberapa banyak pengetahuan mereka tentang istilah biologi tertentu dipengaruhi oleh sejauh mana mereka menganggap diri mereka menguasai bidang biologi secara umum."

6. Kualitas tidur yang buruk

Kerusakan akibat tidur yang buruk terhadap kemampuan berpikir sangatlah besar.

Ketika kelelahan, otak harus bekerja lebih keras dan ingatan baik jangka pendek maupun jangka panjang menjadi lebih buruk.

Kemampuan dalam memperhatikan dan merencanakan juga menurun, sehingga lebih mudah untuk terjebak dalam kebiasaan buruk dan sulit menciptakan strategi baru.

Selain itu, kurang tidur juga dapat merusak kemampuan untuk membaca emosi wajah orang lain.

7. Kelelahan fisik

Baik stres mental maupun fisik dapat berinteraksi dan menyebabkan kelelahan, menurut studi.

Selama melakukan aktivitas fisik dan mental, sumber daya otak di korteks prefrontal yang bertanggung jawab untuk perencanaan dan pengendalian terbagi.

Studi itu menemukan bagaimana tugas mental dan fisik dapat saling berpengaruh dan menyebabkan kelelahan otak.

Baca juga: 7 Langkah Meningkatkan IQ, Sudah Terbukti secara Ilmiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com