KOMPAS.com - Kanker ovarium menjadi salah satu jenis kanker yang cukup banyak menyerang wanita.
Sayangnya gejala awal kanker ovarium sering tidak disadari karena cenderung mirip seperti penyakit biasa.
Padahal jika dipahami sejak awal berbagai upaya pencegahan, penanganan hingga angka kesintasan pasien kanker ovarium bisa ditekan agar tidak semakin banyak.
Menurut The Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, kanker ovarium merupakan kanker paling mematikan peringkat ketiga di antara perempuan di Indonesia, dengan total kasus mencapai 14.896 dan menyebabkan kematian pada 9.581 perempuan.
Jenis kanker yang satu ini dapat menyerang jaringan indung telur atau ovarium, oleh karena itu wanita yang memiliki indung telur dapat berisiko terkena kanker tersebut.
dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA, Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah P2PTM, Kementerian Kesehatan RI, mengatakan bahwa setiap tahunnya kanker ovarium dapat menyerang puluhan ribu wanita dan merenggut ribuan nyawa.
Jumlah penderita kanker di Indonesia terus meningkat dan diperkirakan akan menjadi penyebab utama meningkatnya beban ekonomi, baik bagi individu pasien, keluarga, maupun negara.
"Untuk mengendalikan penyakit kanker, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan upaya pendekatan pengendalian faktor risiko dan deteksi dini yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) pengendalian kanker tahun 2020 - 2024," katanya dalam webinar "Kampanye 10 Jari" yang digelar AstraZeneca Indonesia, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Ovarium?
Kesadaran masyarakat akan gejala awal kanker ovarium setidaknya perlu ditingkatkan lagi demi mendapatkan perawatan yang tepat baik dari tenaga kesehatan hingga kualitas hidup pasien yang lebih baik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.