KOMPAS.com - Meningkatnya kepopuleran olahraga lari di era 1970-an membuat produsen sepatu berlomba-lomba mengembangkan sepatu lari yang lebih nyaman di kaki penggunanya.
Berbagai model sepatu lari menghiasi pasaran di era 1970-an hingga 1990-an. Sebut saja Nike Cortez, Adidas Boston, Asics GT-II, atau Saucony 3D Grid Hurricane.
Untuk melengkapi artikel berjudul "Sepatu Lari Era 1970-1990, Awalnya Mirip Sepatu Kerja", kami hadirkan 10 siluet lain yang merevolusi industri sepatu lari di rentang 2000-an hingga 2020-an.
Memasuki milenium baru, banyak pelari menginginkan inovasi. Pasalnya, saat itu sepatu favorit mereka hanya dipoles ulang dan sedikit diperbaiki tanpa perkembangan signifikan.
Namun kemudian, datanglah gerakan untuk tidak mengggunakan sepatu (barefoot movement).
Gerakan ini dipicu oleh temuan studi yang menyatakan bahwa pronasi (pergerakan kaki ke dalam saat melangkah) tidak terkait dengan cedera potensial.
Juga, kaum "minimalis" beranggapan, olahraga lari adalah kegiatan alami yang tidak memerlukan dukungan tambahan.
Akibatnya, beberapa merek mikro mulai merilis sepatu yang hanya menawarkan perlindungan sol karet tanpa adanya geometri atau bantalan tambahan.
Selain itu, gerakan tanpa sepatu membuat merek-merek besar berusaha keras untuk ikut serta dalam tren minimalis yang sedang populer.
Era minimalis tidak hanya menjadi tren unik dalam olahraga lari di tahun 2000-an, tetapi juga berpengaruh penting terhadap cara masyarakat melihat perlengkapan olahraga saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.