Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 15:22 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meningkatnya kepopuleran olahraga lari di era 1970-an membuat produsen sepatu berlomba-lomba mengembangkan sepatu lari yang lebih nyaman di kaki penggunanya.

Berbagai model sepatu lari menghiasi pasaran di era 1970-an hingga 1990-an. Sebut saja Nike Cortez, Adidas Boston, Asics GT-II, atau Saucony 3D Grid Hurricane.

Untuk melengkapi artikel berjudul "Sepatu Lari Era 1970-1990, Awalnya Mirip Sepatu Kerja", kami hadirkan 10 siluet lain yang merevolusi industri sepatu lari di rentang 2000-an hingga 2020-an.

Era 2000-an

Memasuki milenium baru, banyak pelari menginginkan inovasi. Pasalnya, saat itu sepatu favorit mereka hanya dipoles ulang dan sedikit diperbaiki tanpa perkembangan signifikan.

Namun kemudian, datanglah gerakan untuk tidak mengggunakan sepatu (barefoot movement).

Gerakan ini dipicu oleh temuan studi yang menyatakan bahwa pronasi (pergerakan kaki ke dalam saat melangkah) tidak terkait dengan cedera potensial.

Juga, kaum "minimalis" beranggapan, olahraga lari adalah kegiatan alami yang tidak memerlukan dukungan tambahan.

Akibatnya, beberapa merek mikro mulai merilis sepatu yang hanya menawarkan perlindungan sol karet tanpa adanya geometri atau bantalan tambahan.

Selain itu, gerakan tanpa sepatu membuat merek-merek besar berusaha keras untuk ikut serta dalam tren minimalis yang sedang populer.

Era minimalis tidak hanya menjadi tren unik dalam olahraga lari di tahun 2000-an, tetapi juga berpengaruh penting terhadap cara masyarakat melihat perlengkapan olahraga saat ini.

Perubahan ini mengarah pada pendekatan desain sepatu yang berani, bagian forefoot yang lebar, geometri midsole yang menarik, dan banyak lagi.

Vibram Five Fingers

Vibram Five Fingers

Vibram Five Fingers

Five Fingers dari Vibram terlihat seperti kaus kaki yang hanya memberikan perlindungan minimal, sesuai dengan tren minimalis saat itu.

Desain ini awalnya ditujukan untuk digunakan di air. Namun, Five Fingers juga sejalan dengan filosofi gerakan tanpa sepatu karena memberikan kontak ke tanah secara tepat sembari melindungi kaki dari berbagai medan.

Masih ada banyak perdebatan mengenai konsep minimalis dan apakah manfaatnya sepadan atau tidak bagi seorang atlet.

Tetapi, inovasi dalam bentuk sepatu yang mudah dikenali ini tidak dapat diabaikan dalam perkembangan sepatu lari.

Nike Free 5.0

Nike Free 5.0
Nike Free 5.0

Bermodalkan data dari para atlet di Stanford University, Nike mendesain Free 5.0, sepatu minimalis yang menawarkan manfaat pada langkah kaki tanpa tampilan berlebihan.

Free 5.0 juga menjadi pilihan sepatu yang bagus bagi pemula yang ingin mencoba sensasi berjalan tanpa alas kaki, karena hanya menyediakan sedikit bantalan di bagian bawah.

Saucony Trigon

Saucony Trigon
Saucony Trigon

Trigon diluncurkan Saucony pada tahun 2003. Meskipun tidak sesuai dengan gaya minimalis, sepatu ini memiliki banyak inovasi dalam hal personalisasi.

"Kami mengambil inspirasi dari Goldilocks dan membuat versi dengan Light Cushioning yang lebih lembut, versi standar Responsive Cushioning, dan versi lebih keras bagi mereka yang lebih suka perjalanan keras atau ingin memperpanjang umur sepatu."

Demikian disampaikan Brian Moor, Wakil Presiden Senior Saucony untuk apparel, sepatu dan aksesori global.

Rangkaian sepatu ini memungkinkan personalisasi yang mudah dan menghasilkan dua siluet paling populer dari Saucony.

"Ketika dukungan penyangga menjadi tren, konsep bantalan yang dapat disesuaikan berkembang menjadi sepatu Ride, sementara model pendampingnya adalah Guide," jelas Moore.

Baca juga: 9 Tanda Ukuran Sepatu Lari Tidak Pas

Era 2010-an

Selain era 1980-an, era 2010-an mungkin adalah dekade paling inovatif dalam sepatu lari.

Banyak terobosan baru dalam bahan, desain, biomekanik yang lebih baik, dan lainnya.

Sepatu lari menjadi lebih ringan, lebih nyaman, dan disesuaikan dengan berbagai jenis lari, seperti trail running.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com