Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kaya vs Si Miskin, 5 Perbedaan Kebiasaan dan Pola Pikirnya

Kompas.com - 02/06/2023, 09:09 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keputusan kecil, kebiasaan sehari-hari, dan tindakan yang kita lakukan setiap hari memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan kita.

Orang kaya (sukses) dan orang miskin (tidak sukses) cenderung memiliki kebiasaan serta pola pikir yang berbeda.

Masing-masing dari kelompok masyarakat tersebut jika ditelaah memiliki rutinitas, perilaku yang pada akhirnya menentukan tingkat kesuksesan di masa kini dan masa mendatang.

Baca juga: 19 Tips Pintar Menyimpan Uang dari Orang Kaya di Dunia 

Kebiasaan sehari-hari dan pola pikir si kaya dan si miskin

Konsep kebiasaan dan pola pikir orang kaya dan miskin sebetulnya lebih dari sekadar kesuksesan finansial.

Hal itu turut mencakup keadaan kita, respons kita serta keputusan kita dalam menghadapi situasi tertentu dan membantu membuat keputusan penting dalam hidup.

Satu gambaran yang paling mudah dipahami adalah kebiasaan serta pola pikir orang kaya yang cenderung melihat banyak kemungkinan yang tidak disadari oleh tipikal orang miskin.

Apa saja contoh-contoh dari perbedaan pola pikir dan kebiasaan orang kaya dan miskin?

1. Kurangnya tujuan dan perencanaan

Menetapkan tujuan dan perencanaan adalah landasan dari kesuksesan.

Tanpa tujuan dan rencana akan tindakan yang jelas, seolah-olah hidup bagaikan kapal yang berlayar tanpa arah dan tujuan.

Orang yang tidak sukses (miskin) cenderung mengikuti arus dan tidak mengetahui ke mana mereka akan berlabuh.

Studi menunjukkan, orang dengan tujuan hidup (dalam hal apa pun) memiliki kemungkinan 10 kali lebih sukses daripada mereka yang tidak punya tujuan.

Oleh karena itu, saat menjalani hidup segera kembangkan tujuan yang jelas serta perencanaan apa pun untuk meningkatkan peluang kesuksesan di masa kini dan masa mendatang.

2. Takut mengambil risiko

Mengambil risiko yang diperhitungkan dengan matang seringkali bisa membuka jalan menuju pencapaian yang diharapkan.

Namun orang yang punya pola pikir "si miskin" terkadang memiliki rasa takut lebih besar untuk mengambil risiko karena takut kehilangan atau kegagalan.

Mereka juga kerap berada di zona nyaman mereka, sehingga peluang pertumbuhan yang potensial pun kabur dari pandangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com