KOMPAS.com - Perut kembung merupakan salah satu kondisi yang cukup umum dialami orang setelah makan.
Biasanya itu terjadi akibat menelan terlalu banyak udara, makan terlalu cepat atau ketika menikmati makanan tertentu seperti permen karet hingga minuman soda.
Tetapi tidak sedikit pula yang mengaku bahwa serat juga bisa bikin perut kembung.
Benarkah demikian?
Baca juga: Coba Metode Jam Makan Serat Ini agar Anak Cukup Nutrisi
Serat merupakan nutrisi pada makanan yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan.
Ada dua jenis serat yang utama yaitu serat larut yang bisa membentuk zat seperti gel di saluran pencernaan.
Menurut ahli gastroenterologi yang berbasis di Texas, dokter Kenneth Brown, M.D, jenis serat yang satu ini yang paling sering memicu produksi gas di perut.
Biasanya serat larut ini terdapat pada sejumlah makanan seperti oatmeal, kacang-kacangan, lentil, beberapa jenis buah dan sayuran.
"Serat larut ini cenderung memicu produksi gas daripada serat tidak larut bagi kebanyakan orang," kata Brown seperti dilansir EatingWell.
Sedangkan serat tidak larut adalah jenis serat yang setelah dicerna, kemudian dikeluarkan lagi dan menjadi komposisi pada kotoran.
Pada orang dengan ketidakseimbangan mikrobioma di dalam usus, serat tidak larut ini juga dapat memicu produksi gas lambung yang berlebihan.
"Terkadang serat tidak larut memicu banyak gas pada orang yang mikrobioma ususnya tidak seimbang atau tidak sehat," tambah Brown.
Serat yang tidak larut ini lebih banyak tersedia di dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan sebagian besar pada kulit buah dan sayuran.
Baca juga: Kaya Serat dan Folat, Ini 5 Manfaat Seledri untuk Kesehatan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.