Meskipun demikian, teh hijau masih merupakan minuman nol kalori tanpa gula, sehingga tetap menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Baca juga: 5 Kebiasaan Makan yang Ampuh Menjaga Kadar Gula Darah
Meskipun alternatif susu mungkin menjadi tren, protein dalam susu sapi dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan.
Kesimpulan ini terungkap dalam ulasan tahun 2018 dalam Diabetes/Metabolism Research and Reviews.
Protein-protein ini, termasuk kasein dan whey, memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga memiliki efek positif pada kadar gula darah.
Secara keseluruhan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat bagaimana konsumsi susu dapat memengaruhi kadar A1C.
American Diabetes Association merekomendasikan untuk memilih susu tanpa lemak atau rendah lemak (yang menjaga lemak jenuh tetap terkendali).
Selain itu, pastikan menghitungnya dalam target karbohidrat untuk makanan atau camilan. khususnya bagi penderita diabetes.
Baca juga: Tidur Nyenyak Bisa Bantu Turunkan Gula Darah secara Alami, Benarkah?
Pilihan minuman yang ramah terhadap gula darah dengan banyak rasa, minumlah jus tomat.
Dalam uji coba terkontrol secara acak kecil yang diterbitkan pada tahun 2020 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition yang mengevaluasi 25 wanita sehat.
Para responden meminum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum makan sarapan kaya karbohidrat.
Mereka mengalami kadar gula darah yang lebih rendah, setelah makan dibandingkan dengan yang hanya minum air putih.
Hal ini terjadi meskipun jus tomat menambahkan kalori ekstra. Sebab, serat dalam tomat dapat membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.
Baca juga: Apple Watch Bakal Punya Fitur Pemantau Gula Darah Tanpa Tusuk Jarum, Benarkah?
Selain memilih minuman yang membantu menurunkan gula darah, kita juga perlu mengikuti tips berikut ini:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.