KOMPAS.com - Gula adalah bahan makanan yang tak dapat dihindari dalam keseharian.
Membuat minuman manis seperti teh, susu atau jus memerlukan gula, serta beberapa masakan (meski takaran gula yang dimasukkan tidak banyak).
Bagi yang bosan memakai gula, ada dua alternatif pengganti gula yang disebut pemanis buatan dan pemanis alami.
Namun, apakah alternatif pengganti gula ini lebih sehat daripada gula biasa?
Ahli diet terdaftar Anna Taylor, RD, LD mencoba menjelaskan secara lengkap mengenai hal ini.
Gula dan makanan manis tidak hanya berisiko menyebabkan gigi berlubang, tetapi juga meningkatkan nafsu makan, membuat tubuh merasa lebih lapar.
Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit hati berlemak, dan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: 6 Minuman Terbaik untuk Menurunkan Kadar Gula Darah
Menurut American Heart Association, berikut adalah batasan gula yang direkomendasikan setiap hari:
Tentu saja, kita tidak harus berhenti total mengonsumsi makanan manis.
Namun, mengurangi konsumsi gula secara bertahap dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan.
Taylor membagikan beberapa kiat untuk mengurangi konsumsi gula dan memilih makanan manis yang sehat.
Pertama, Taylor menyarankan untuk mengonsumsi buah segar atau beku.
Berbeda dari makanan manis kemasan dan yang dipanggang, buah-buahan kaya akan manfaat gizi seperti serat, vitamin C, dan kalium, serta gula alami.
Buah-buahan merupakan menu yang tepat untuk mendapatkan asupan vitamin, antioksidan, dan senyawa lainnya yang baik untuk tubuh.
Jika ingin mencari rasa manis namun bermanfaat bagi kesehatan, pilihlah buah-buahan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.